A.
MATIUS
Ø Silsilah Yesus Kristus (1:1-17)
Bagian
ini berisikan gambaran silsihah dari Yesus Kristus. Yesus adalah keturunan
ke-42, dihitung sejak Abraham. Pembagian tersebut bahkan oleh penginjil Matius,
dirincikan sebagai berikut : empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud,
empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel dan empat belas
keturunan dari pembuangan ke Babel hingga Yesus Kristus.
Ø Kelahiran Yesus (1:18-25)
Bagian
ini berisikan kisah dari pra-kelahiran Yesus hingga peristiwa kelahiranNya.
Dalam bagian ini penginjil Matius menekankan dua hal utama, yaitu : Yesus yang
dikandung oleh Bunda Maria dari Roh Kudus dan ketulusan juga ketaatan Yusuf
pada kehendak Allah. Ketulusan dan ketaatan Yusuf menjadikan karya Allah bisa
terlaksana lewat Bunda Maria, juga keperawanan Bunda Maria merupakan hal yang
tak diragukan lagi kebenarannya, karena Matius menggambarkan betapa Yusuf
menghormati keperawanan Maria hingga Yesus dilahirkan dengan tidak menyetubuhi
Maria, kendati ia adalah suaminya.
Ø Orang-Orang Majus Dari Timur
(2:1-12)
Bagian
ini berisikan 2 kisah pasca kelahiran Yesus. Kisah pertama, adalah kunjungan
orang-orang majus dari timur kepada bayi Yesus, dengan dipandu oleh bintang
dari timur. Sungguh sebuah perjalanan yang jauh. Kendati demikian, mereka
memutuskan untuk tetap ke Yerusalem sebagai penghormatan mereka pada Sang Juru
Selamat yang telah lahir. Kepada Yesus, mereka mempersembahkan emas, kemenyan
dan mur. Dalam kisah tentang orang majus itu, digambarkan pula keberangan hati
Herodes yang merasa takhtanya terusik karena kelahiran Yesus. Ia berusaha
mencari sebanyak mungkin informasi perihal tempat kelahiran Yesus, bahkan
berpura-pura bersikap baik kepada para majus agar diberikan informasi tersebut.
Informasi itu dicarinya dengan tujuan melenyapkan bayi Yesus, agar takhtanya
tidak terusik ataupun kebesarannya disaingi. Niat jahat tersebut dihalau oleh
Allah dengan memberitahukan kepada para majus lewat mimpi untuk tidak kembali
pada Herodes.
Ø Penyingkiran Ke Mesir (2:13-15)
Dalam
bagian ini dikisahkan penyingkiran bayi Yesus ke Mesir untuk menghindari niat
jahat Herodes. Lewat mimpi, Yusuf diperintahkan oleh malaikat Tuhan untuk
membawa bayi Yesus dan Maria ke Mesir hingga waktu yang ditentukan Allah.
Perintah tersebut dimaksudkan untuk menghindarkan bayi Yesus dari nafsu Herodes
untuk melenyapkan bayi Yesus.
Ø Pembunuhan Anak-Anak Di Betlehem
(2:16-18)
Karena
merasa diperdaya oleh para majus dari timur dan tak berhasilnya upaya menari
bayi Yesus, Herodes lantas memerintahkan untuk dibunuhnya semua anak berumur di
bawah dua tahun yang berada di Belehem dan daerah sekitarnya.
Ø Kembali Dari Mesir (2:19-23)
Sesudah
Herodes mati, sekali lagi malaikat Tuhan Nampak dalam mimpi Yusuf. Dalam
penampakkan itu, Yusuf diperintahkan untuk membawa Yesus dan Maria kembali ke
Israel. Sesampainya di Israel, Yusuf memilih tinggal di Nazaret, Galilea.
Nazaret dipilih seturut peringatan yang disampaikan malaikat kepada Yusuf,
perihal kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada Yesus, mengingat Arkhelaus
menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes ayahnya.
Ø Yohanes Pembaptis (3:1-12)
Bagian
ini berisikan kisah tentang Yohanes Pembaptis. Ia adalah seorang nabi besar
dalam perjanjian baru. Pengisahan Yohanes Pembaptis dalam bagian ini lebih
bertitik tolak pada karya Yohanes Pembaptis yang terus-menerus menyerukan
pentingnya pertobatan sebagai bukti kesiapan dalam menyambut keselamatan yang
disediakan oleh Allah dalam diri PuteraNya.
Ø Yesus Dibaptis Yohanes (3:13-17)
Bagian
ini mengisahkan peristiwa dibaptisnya Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Peristiwa
ini terjadi karena kehendak Yesus, yang mana berkehendak untuk menggenapkan
kehendak Allah. Yohanes pun menuruti kehendak Yesus. Usai pembaptisan, terjadi
dua peristiwa agung, yaitu turunnya Roh Kudus ke atas Yesus dan terdengar suara
dari sorga yang menegaskan bahwa Yesus adalah Putera Allah yang terkasih dan
kepadaNya-lah Allah berkenan.
Ø Pencobaan Di Padang Gurun (4:1-11)
Bagian
ini berkisah tentang peristiwa pasca pembaptisan, dimana Yesus menyendiri di
padang gurun. Dalam kesendirianNya di padang gurun, Ia dicobai oleh iblis.
Cobaan yang ditawarkan padaNya berpijak pada persoalan pangan (roti), harta,
dan kuasa. Keteguhan hati Yesus dan ketaatanNya kepada kehendak Bapa memampukan
Yesus untuk menepis segala cobaan yang ada dan menang atasnya.
Ø Yesus Tampil Di Galilea (4:12-17)
Bagian
ini dimulai dengan informasi dari penginjil Matius bahwa tampilnya Yesus di
Galilea terjadi pada saat dimana Yohanes Pembaptis telah ditangkap.
Ditangkapnya Yohanes Pembaptis menyebabkan Yesus menyingkir ke Galilea. Ia
meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di epi danau, di daerah Zeublon dan
Nafali. Tampilnya Yesus di Galilea dimulai dengan seruanNya tentang pentingnya
pertobatan sebab kerajaan Allah sudah dekat.
Ø Yesus Memanggil Murid-Murid Yang
Pertama (4:18-22)
Inilah saat dimana
Yesus memanggil murid-muridnya yang pertama. Sebuah tahap awal dimana Sang Guru
mengusahakan agar ajaranNya bisa senantiasa diwariskan dan diajarkan
turun-temurun. Mereka yang dipanggil, adalah : Simon yang disebut Petrus, dan
Andreas, saudaranya. Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya.
Ø Yesus Mengajar Dan Menyembuhkan
Banyak Orang (4:23-25)
Bagian
ini berkisah tentang Yesus yang berjalan mengelilingi Galilea. Dalam
perjalanannya, ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat, mewartakan kabar gembira
tentang kerajaan Allah dan menyembuhkan banyak orang sakit. Hal ini membuat
Yesus dikenal dari mulut ke mulut, sehingga dibawalah kepadaNya semua orang
sakit dari Galilea, Dekapolis, Yerusalem, Yudea dan daerah di seberang sungai
Yordan.
Ø Ucapan Bahagia (5:1-12)
Bagian
ini merupakan rangkaian khotbah Yesus di bukit, yang mana dimulai dari pasal
5-7. Dalam bagian ini dikisahkan sabda bahagia yang ditujukan kepada mereka
yang miskin, kecil, terpinggirkan dan sengsara akibat status social yang
dimiliki juga kesetiaan mereka pada kerajaan Allah.
Ø Garam Dunia Dan Terang Dunia
(5:13-16)
Jati
diri manusia dalam bagian ini dilambangkan Yesus sebagai garam dan terang
dunia. Oleh karena itu, setiap orang dituntut untuk setia pada jati diri
tersebut. Dengannya dirinya sendiri juga orang lain yang berada di sekitarnya bisa
dihantar pada kebisaaan berbuat baik demi kemuliaan nama Bapa di Surga.
Ø Yesus Dan Hukum Taurat (5:17-48)
Ini
adalah sebuah bagian yang sangat panjang, karena terdiri atas 31 ayat. Dalam
bagian ini Yesus menekankan pentingnya hukum Taurat dalam membentuk manusia
beriman menjadi pribadi yang berkenan kepada Allah. Oleh karena itu, kedatangan
Yesus bukanlah untuk meniadakan hukum Taurat melainkan menggenapinya.
Penggenapan hukum Taurat oleh Yesus menandakan tawaran menuju keselamatan. Taurat
hadir untuk menunjukkan kepada manusia, soal pentingnya menjadi sempurna sama
seperti Bapa di Surga yang sempurna adanya.
Ø Hal Memberi Sedekah (6:1-4)
Pemberian
sedekah kepada mereka yang membutuhkan, adalah hal yang amat terpuji. Namun
dalam hal memberi sedekah, Yesus memperingatkan kita semua untuk melakukannya
dengan tulus. Ketulusan hati kita dalam memberi ditandai dengan tidak adanya
keinginan agar pemberian kita dilihat banyak orang. Oleh karena itu, Ia
menganjurkan kita untuk memberi tanpa membesar-besarkan pemberian sehingga
diketahui oleh banyak orang.
Ø Hal Berdoa (6:4-15)
Sama
halnya dengan memberi, dalam bagian ini Yesus juga menekankan pentingnya
ketulusan hati dalam berdoa. Kita hendaknya tidak berseru sekuat mungkin atau
pun tampil di depan banyak orang dalam berdoa. Dalam berdoa, hendaknya kita
merendahkan diri di hadapan Allah dan menyampaikan isi hati yang paling dalam
kepadanya. Hanya dalam kondisi demikian, kita dImampukan membuka diri di
hadapan Allah dan membiarkan Allah berkarya dalam diri kita. Selain itu pula,
dalam bagian terakhir dari perikop ini, Yesus menekankan pentingnya pengampunan
pada sesame. Dalam pengampunan kita menjadi serupa dengan Allah yang Maha
Pengampun, juga belajar untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Pribadi yang
rela memaafkan tanpa diminta.
Ø Hal Berpuasa (6:16-18)
Bagian
ini berisikan hal yang penting untuk diperhatikan dalam berpuasa. Sama seperti
hal memberi sedekah dan berdoa, dalam hal berpuasa Yesus juga menekankan
pentingnya sikap ketulusan dan kerendahan hati. Puasa adalah doa. Dalam
berpuasa hendaknya bukan kebesaran nama yang dicari lewat opini orang yang
melihat puasa yang kita jalani. Oleh karena itu, penting untuk senantiasa
menjaga hati. Biarlah Bapa melihat yang tersembunyi dan membalasnya kepadamu.
Ø Hal Mengumpulkan Harta (6:19-24)
Dalam
bagian ini Yesus menekankan pentingnya mengumpulkan harata di Surga. Itulah
kebaikan. Mengapa ? Karena harta dunia menjauhkan manusia dari Allah dan
sesame. Harta dunia menumbuhkan dalam diri manusia sikap bermegah atas
kemampuan diri sendiri, sehingga Allah dijauhkan karenanya juga sesame menjadi
semakin dipandang tidak berarti.
Ø Hal Kekuatiran (6:25-34)
Dalam
bagian ini Yesus menekankan pentingnya sikap pasrah kepada Allah. Hanya mereka
yang mampu berpasrahlah yang sanggup melewati setiap kesulitan dalam hidup
dengan tegar hati. Karena kepasrahan menjadikan manusia terbuka pada rencana
Allah, hari-hari hidup mereka akan senantiasa dihiasi dengan rupa-rupa
perbuatan baik. Darisanalah harta Surgawi berasal.
Ø Hal Menghakimi (7:1-5)
Dalam
bagian ini Yesus menekankan agar hendaknya tidak ada yang saling menghakimi
satu sama lain, selama diri sendiri tidak mampu hidup sebagaimana mestinya.
Dengan kata lain, tindakan nyata lebih penting dalam menjadikan manusia
dipenuhi kebajikan, ketimbang kecenderungan menghakimi orang lain sementara
diri sendiri hidup tidak sebagaimana mestinya.
Ø Hal Yang Kudus Dan Berharga (7:6)
Bagian
ini berbicara tentang pentingnya penghargaan kepada barang kudus dan berharga.
Hanya kepada Allah yang kuduslah barang kudus ditujukan, karena percuma
memberikan barang yang kudus dan berharga kepada sesuatu yang tidak kudus.
Ø Hal Pengabulan Doa (7:7-11)
Bapa
kita adalah Bapa yang Maha Baik. Ia selalu memberikan yang terbaik kepada
mereka yang meminta dari padaNya. Jika manusia yang jahat saja tahu memberikan
yang terbaik kepada anaknya, bagaimana mungkin Bapa yang baik tidak mampu
melakukannya ?
Ø Jalan Yang Benar (7:12-14)
Dalam
bagian ini, Yesus menekankan dua hal yaitu : jangan pernah melakukan apa yang
tidak kau ingin orang lain perbuat kepadaMu; yang mana adalah ringkasan isi
seluruh kitab Taurat dan jalan menuju keselamatan yang sering kali penuh dengan
penderitaan duniawi sehingga hanya sedikit orang yang berminat untuk
melaluinya.
Ø Hal Pengajaran Yang Sesat (7:15-23)
Dalam
bagian ini Yesus mengajarkan cara mengenali para nabi palsu yang diibaratkan
sebagai serigala yang menyamar sebagai domba. Caranya ialah dengan mengenali
buah dari perbuatan para nabi palsu yang mana tak pernah mendatangkan kebaikan.
Dalam mereka tak ada keselamatan.
Ø Dua Macam Dasar (7:24-27)
Sumber
kebijaksanaan adalah keterbukaan terhadap sabda Allah dan ketekunan untuk
menghidupi sabda itu dalam hidup setiap hari. Mereka yang melakukan semuanya
itu diibaratkan Yesus sebagai orang yang membangun rumahnya di atas batu,
sehingga bilamana badai dating, rumah itu tetap berdiri kokoh kuat.
Ø Kesan Pendengar (7:28-29)
Inilah
bagian dimana Matius melukiskan tanggapan mereka yang mendengarkan khotbah di
atas bukit, dimana semua orang mengekspresikan ketakjuban mereka pada Yesus
sebagai guru bijaksana yang berbeda dari semua ahli Taurat dan orang Farisi.
Ø Yesus Menyembuhkan Seorang Yang
Sakit Kusta (8:1-4)
Bagian
ini berisikan kisah pasca khotbah di bukit. Dalam perjalanannya menuruni bukit,
Yesus dihampiri oleh seorang sakit kusta. Karena imannya pada Yesus, ia pun
disembuhkan. Akhir dari kisah ini menggambarkan pesan Yesus kepada si kusta
yang baru saja disembuhkan untuk tidak menceritakan apa yang terjadi padanya.
Karena hal terpenting, adalah beranjak kepada Bait Allah dan mempersembahkan
persembahan yang diperintahkan oleh Musa.
Ø Yesus Menyembuhkan Hamba Seorang
Perwira Di Kapernaum (8:5-13)
Ini
adalah sebuah kisah yang menggambarkan besarnya iman seorang perwira Romawi,
yang dianggap sebagai orang kafir oleh orang Yahudi. Imannya yang mendalam atas
keselamatan yang diwartakan oleh Yesus mendatangkan kesembuhan kepada hamba
yang amat dikasihinya. Yesus bahkan memuji perwira itu karena kebesaran imannya
yang melebihi orang Israel manapun. Kisah ini diakhiri dengan ajakan Yesus
untuk bertobat, khususnya kepada bangsa Israel. Karena jika mereka menutup mata
dan telinga pada keselamatan yang dianugerahkan kepada mereka, kebinasaanlah
yang akan mereka terima.
Ø Yesus Menyembuhkan Ibu Mertua
Petrus Dan Orang-Orang Lain (8:14-17)
Bagian
in mengisahkan mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Dimulai dari
penyembuhan atas mertua Petrus yang terbaring karena demam dan dilanjutkan
dengan orang-orang lain yang dating kepada Yesus berbondong-bondong untuk
disembuhkan dari penyakit yang diderita juga dari roh jahat yang membelenggu.
Ø Hal Mengikut Yesus ((8:18-22)
Bagian
ini berbicara mengenai syarat mengikuti Yesus, yang adalah kerelaan untuk
melepas segala-galanya : harta, kuasa juga keluarga.
Ø Angin Rebut Diredakan (8:23-27)
Bagian
ini mengisahkan perjalanan Yesus bersama para murid melewati danau. Dalam
perjalanan, mereka diombang-ambingkan oleh angina dan ombak. Kejadian ini
lantas menciutkan hati para murid, sehingga mereka membangunkan Yesus. Yesus
pun lantas mempertanyakan iman mereka karenanya dan menenangkan angina dan
danau itu.
Ø Dua Orang Yang Kerasukan
Disembuhkan (8:28-34)
Bagian
ini merupakan kelanjutan kisah sebelumnya, dimana Yesus bersama dengan para
murid menyeberangi danau. Dalam kisah ini, Yesus dan para muridnya telah tiba
di daratan. Sesampainya mereka di daratan, mereka “disambut” oleh dua orang
yang kerasukan setan. Mereka adalah orang yang sangat kuat dan berbahaya, tak
ada satu pun belenggu yang mampu mengikat mereka. Manakala melihat kedatangan
Yesus, roh-roh jahat yang merasuki dua orang tersebut ketakutan padaNya. Mereka pun memohon agar Yesus tidak menyakiti
mereka. Oleh karena itu, Yesus memenuhi permintaan roh-roh jahat itu untuk
pindah dari dua orang tersebut ke dalam babi-babi yang sedang digembalakan tak
jauh dari sana. Peristiwa ini menimbulkan penolakan terhadap Yesus oleh
penduduk di sekitar daerah situ.
Ø Orang Lumpuh Disembuhkan (9:1-8)
Dalam
kisah ini, ditampilkan oleh Matius dua hal penting yaitu : disembuhkannya
seorang lumpuh oleh Yesus lewat sabda : “Percayalah, hai anakKu, dosamu sudah
diampuni” dan “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu”.
Hal kedua adalah kuasa Anak Manusia di dunia dalam mengampuni dosa orang,
sebagai tanggapan atas kritikan ahli Taurat yang ada disitu soal pengampunan
dosa yang diberikan oleh Yesus kepada si lumpuh.
Ø Matius Pengikut Cukai Mengikut
Yesus (9:9-13)
Dalam
bagian ini, dikisahkan dua hal penting yaitu : dipanggilnya Matius oleh Yesus
untuk mengikutiNya sebagai murid dan panggilan Yesus untuk menyelamatkan orang
berdosa sebagai tanggapan atas kritikan ahli Taurat karena Yesus makan bersama
para pemungut cukai dan orang berdosa.
Ø Hal Berpuasa (9:14-17)
Bagian
ini berisikan tanggapan Yesus, atas kritik dari para ahli Taurat kepada Yesus dan para muridNya yang tidak
berpuasa sementara para ahli Taurat dan Farisi sedang berpuasa. Hal tersebut
ditanggapi oleh Yesus dengan menggunakan perumpamaan sahabat mempelai laki-laki
yang hanya akan berpuasa saat mempelai laki-laki diambil dari mereka, kain baru
yang tidak bisa ditempelkan pada baju tua dan anggur baru yang tak akan diisi
ke dalam kantong kulit yang tua.
Ø Anak Kepala Rumah Ibadat. Perempuan
Yang Sakit Pendarahan (9:18-26)
Dalam
bagian ini dikisahkan dua mukjizat yang dilakukan oleh Yesus. Mukjizat yang
pertama adalah seorang perempuan yang telah lama mengalami sakit pendarahan
menjadi sembuh ketika menjamah jubah Yesus. Tindakan itu dikarenakan iman dari si
perempuan akan kuasa Yesus. Perisitwa yang kedua adalah dibangkitkanNya anak
perempuan dari kepala rumah ibadat. Anak perempuan tersebut dibangkitkan oleh
Yesus seperti membangunkan seseorang dari tidurnya.
Ø Yesus Menyembuhkan Mata Dua Orang
Buta (9:27-31)
Ini
adalah sebuah kisah lain, dimana Yesus menyembuhkan mata dua orang buta
sekaligus. Kisah penyembuhan ini berawal dari seruan iman mereka yang tiada
hentinya kepada Yesus sementara Yesus dalam perjalananNya mewartakan kerajaan
Allah. Keteguhan hati dan kepercayaan mereka yang mendalam akhirnya membuka
jalan bagi mereka menuju kesembuhan. Bagian ini diakhiri dengan pesan Yesus
kepada mereka untuk tidak mewartakan apa yang mereka alami. Meski yang terjadi
justru sebaliknya, mereka justru memasyhurkan nama Allah.
Ø Seorang Bisu Disembuhkan (9:32-34)
Bagian
ini berkisah tentang mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Mukjizat
yang belum pernah dilihat oleh seorang pun di Israel. Mukjizat yang dimaksud,
adalah disembuhkanNya seorang bisu yang kerasukan setan.
Ø Belas Kasihan Yesus Terhadap Orang
Banyak (9:35-38)
Dalam
bagian ini dikisahkan isi hati Yesus yang melihat begitu banyak orang yang
sakit dan lemah. Mereka ibarat domba tanpa gembala. Untuk itu, kepada para
muridNya Yesus berkata : “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena
itu, mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu”.
Ø Yesus Memanggil Kedua Belas Rasul
(10:1-4)
Dalam
bagian ini dikisahkan Yesus yang memanggil kedua belas rasul. Kepada mereka
Yesus memberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, melenyapkan segala penyakit
dan kelemahan.
Ø Yesus Mengutus Kedua Belas Rasul
(10:5-15)
Sesudah
para rasul dipilih, mereka lantas diutus oleh Yesus kepada para domba-domba
yang hilang dari kawanan Israel guna memberitakan bahwa kerajaan Allah sudah
dekat. Mereka diutus dengan membawa pakaian seadanya dan dengan pesan untuk
tinggal di tempat dimana mereka diterima, juga banyak syarat lainnya.
Ø Penganiayaan Yang Akan Datang Dan
Pengakuan Akan Yesus (10:16-33)
Bagian
ini merupakan nasehat Yesus kepada para murid perihal pengutusan mereka. Mereka
diibaratkan bagai domba yang diutus ke tengah serigala. Untuk itu Yesus meminta
mereka untuk cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Ø Yesus Membawa Pemisahan. Bagaimana
Mengikut Yesus (10:34-11:1)
Perikop
ini berisikan kelanjutan nasehat Yesus kepada para murid yang diutusNya.
Intinya berbicara tentang maksud kedatangan Yesus dan bagaimana sikap yang
tepat dalam mengikutinya. Ia bersabda bahwa kedatanganNya bukan untuk membawa
damai tapi pedang. Oleh karena itu, siapapun yang mengikuti Yesus hendaknya
sungguh menyangkali dirinya sendiri. Bagian ini ditutup dengan perginya Yesus
untuk mengajar dan memberitakan injil di dalam kota-kota.
Ø Yesus Dan Yohanes Pembaptis
(11:2-19)
Bagian
ini merupakan jawaban atas pertanyaan murid-murid Yohanes perihal identitas
Yesus. Apakah Yesuslah yang akan datang itu atau haruskah mereka menunggu yang
lain ?” Dalam menjawab pertanyaan itu, Yesus menggunakan karyaNya sendiri
sebagai landasan untuk menilai siapakah Dia sebenarnya.
Ø Yesus Mengecam Beberapa Kota
(11:20-24)
Bagian
ini berbicara mengenai sikap Yesus yang mengecam beberapa kota karena kebutaan
mereka yang tidak mau bertobat, kendati disanalah Yesus melakukan banyak
mukjizat. Kecaman tersebut berintikan hukuman terakhir yang akan mereka peroleh
akan menjadi lebih berat ketimbang Sodom sendiri.
Ø Ajakan Juruselamat (11:25-30)
Bagian
ini berisi ungkapan syukur Yesus kepada Bapa karena rahmat pengertian akan
keselamatan yang boleh dimengerti oleh mereka yang kecil, kepada merekalah
Yesus berkenan. Selain itu, Yesus mengajak semua orang untuk dating kepadaNya,
karena dalam Dialah ada ketenangan. Ia adalah Sang Guru Sejati karena
pribadinya yang lembut dan rendah hati.
Ø Murid-Murid Memetik Gandum Pada
Hari Sabat (12:1-8)
Dalam
bagian ini Yesus menekankan pentingnya belas kasihan dan bukan persembahan,
karena itulah yang berkenaan di hati Allah. Penekanan ini adalah tanggapan
Yesus atas kritik orang-orang Farisi kepada murid-muridNya yang memetik gandum
pada hari sabat. Anak Mnusia adalah Tuhan atas hari sabat.
Ø Yesus Menyembuhkan Orang Pada Hari
Sabat (12:9-15a)
Bagian
ini berkisah tentang pertanyaan jebakan orang-orang Farisi atas tindakan Yesus
yang menyembuhkan orang pada hari sabat. Pertanyaan yang dimaksud adalah
“Bolehkah menyembuhkan orang pada hari sabat ?” TanggapanYesus atas pertanyaan
itu, adalah “Manusia lebih berharga dari pada domba. Karena itu boleh berbuat
baik pada hari sabat.” Tanggapan ini lantas membuat orang-orang Farisi bungkam,
tanpa mampu berkutik dan bersekongkol untuk membunuh Yesus.
Ø Yesus Hamba Tuhan (12:15b-21)
Bagian
ini merupakan sebuah penegasan akan identitas Yesus yang lewat karyaNya,
tergenapilah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, bahwa Yesus adalah Hamba
Yahwe.
Ø Yesus Dan Beelzebul (12:22-37)
Kisah
ini diawali dengan diusirnya roh jahat dari orang yang kerasukan oleh Yesus.
Gelar “Anak Daud” yang diberikan oleh mereka yang berada di dekat situ lantas
menimbulkan kecemburuan dalam diri orang Farisi dan mereka pun menyamakan Yesus
dengan Beelzebul; penghulu setan. Hal itu ditanggapi Yesus dengan perumpamaan
soal buah yang baik selalu datang dari pohon yang baik pula.
Ø Tanda Yunus (12:38-42)
Bagian
ini merupakan tanggapan Yesus kepada para ahli Taurat dan orang Farisi yang
meminta tanda agar mereka percaya kepada Yesus. Permintaan itu ditanggapi oleh
Yesus dengan mengatakan bahwa kepada mereka tak akan diberikan tanda lain
selain tanda nabi Yunus. Yang dimaksudkan Yesus, adalah kebangkitanNya dari
alam maut setelah 3 hari berada dalam kegelapan makam.
Ø Kembalinya Roh Jahat (12:43-45)
Bagian
ini berbicara tentang sifat roh jahat yang mana setelah diusir, akan mengembara
ke tempat yang tandus untuk mencari perhentian. Namun ketika perhentian tidak
ia peroleh, ia akan kembali kepada orang yang dihinggapinya sebelumnya dengan
mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya guna menjadikan kondisi
orang tersebut menjadi lebih buruk dari sebelumnya.
Ø Yesus Dan Sanak Saudara-Nya
(12:46-50)
Bagian
ini berkisah soal tanggapan Yesus soal pemberitahuan bahwa ibu dan sanak –
saudaraNya sedang menunggu untuk berjumpa denganNya. Tanggapan Yesus berintikan
ibu dan saudaraNya adalah mereka yang melakukan kehendak BapaNya di Surga.
Ø Perumpamaan Tentang Seorang Penabur
(13:1-23)
Ini
adalah perumpamaan yang menggambarkan tiga tipe orang beriman, yaitu mereka
yang menerima sabda Allah tanpa pengertian, menerima sabda Allah tanpa
pembatinan dan mereka yang menerima sabda Allah dan memahaminya dengan sungguh.
Dari pada merekalah buah-buah kehidupan yang baik berasal.
Ø Perumpamaan Tentang Lalang Di
Antara Gandum (13:24-30) & Penjelasan Perumpamaan Tentang Lalang Di Antara
Gandum (13:36-43)
Perumpamaan
ini berkisah tentang kejahatan yang senantiasa akan merongrong kebaikan. Namun
pada akhirnya kejahatan akan dibedakan dari kebaikan dan untuk kejahatan akan
berujung pada kebinasaan.
Ø Perumpamaan Tentang Biji Sesawi Dan
Ragi (13:31-35)
Bagian
ini berisikan penjelasan Yesus tentang apakah sebenarnya kerajaan Allah itu ?
Biji sesawi dan ragi adalah contoh kerajaan Allah itu sendiri. Seringkali
banyak orang menutup mata padanya, namun dalamnyalah ada keselamatan yang
besar.
Ø Perumpamaan Tentang Harta Terpendam
dan Mutiara Yang Berharga (13:44-46)
Ini
adalah penjelasan lain lagi perihal apakah kerajaan Allah itu. Dalam bagian
ini, kerajaan Allah diibaratkan sebagai harta terpendam dan mutiara yang
berharga, yang mana untuk memperolehnya orang rela mengorbankan segala-galanya.
Ø Perumpamaan Tentang Pukat
(13:47-52)
Kerajaan
Allah juga bisa diibaratkan seperti pukat, dimana dalamnya yang baik dan yang
jahat akan dipisahkan satu sama lain dan diberikan ganjaran yang sesuai.
Ø Yesus Ditolak Di Nazaret (13:53-58)
Tak
ada nabi yang dihargai di tempat asalnya, merupakan inti dari bagian ini. Di
tempat asalnya sendiri, Yesus mengalami penolakan karena mewartakan kerajaan
Allah dan siapa diriNya. Orang cenderung memandang Yesus dengan kaca mata
sendiri dan tak berani bertolak lebih dari itu.
Ø Yohanes Pembaptis Dibunuh (14:1-12)
Bagian
ini mengisahkan bagaimana Yohanes dibunuh. Kepalanya dipenggal sebagai hadiah
dari Herodes kepada Puteri Herodias karena penampilannya yang menyukakan hati raja.
Hadiah tersebut diminta oleh Herodias lewat puterinya karena dendamnya pada
Yohanes yang melarang Herodes kawin dengan Herodias yang adalah isteri dari
saudaranya sendiri.
Ø Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang
(14:13-21)
Inilah
mukjizat penggandaan roti yang dilakukan oleh Yesus karena ketergerakkan
hatiNya oleh belas kasihan kepada mereka yang mengikutiNya. Menyuruh mereka
pulang dengan perut kosong adalah pilihan yang sulit. Untuk itu Ia memberi
mereka makan dengan menggandakan roti dan ikan milik para murid.
Ø Yesus Berjalan Di Atas Air
(14:22-33)
Dalam
bagian ini dikisahkan perisitiwa ajaib, dimana Yesus berjalan di atas air
setelah menyuruh murid-muridNya berangkat dahulu sementara ia menyuruh orang
lain untuk pulang dan ia sendiri berdoa di bukit seorang diri. Hal penting yang
diungkapkan disini adalah pentingnya memiliki iman yang sungguh dating dari
dalam hati.
Ø Yesus Menyembuhkan Orang-Orang
Sakit di Genesaret (14:34-36)
Peristiwa
penyembuhan di Genesaret terjadi dengan cara yang unik, yaitu menjamah jumbai
jubah Yesus. Dalamnya tersirat ungkapan iman yang mendalam akan Yesus.
Ø Perintah Allah dan Adat Istiadat
Yahudi (15:1-20)
Bagian
ini berbicara perihal pentingny menyelaraskan kata dan perbuatan, karena yang
tidak disukai Allah adalah pemuliaan nama Allah yang hanya lewat bibir namun
hati mereka sendiri terlalu berpegang pada adat-istiadat dan perintah manusia.
Ø Perempuan Kanaan Yang Percaya
(15:21-28)
Bagian
ini mengisahkan keteguhan hati seorang perempuan Kanaan yang memintai
pertolongan Yesus untuk menyembuhkan anak perempuanNya yang sedang kerasukan
roh jahat. Dengan segala cara ia mencoba meyakinkan Yesus bahwa dirinya terbuka
pada keselamatan yang Yesus wartakan.
Ø Yesus Menyembuhkan Banyak Orang
Sakit (15:29-31)
Bagian
ini berkisah perihal begitu banyaknya orang yang sakit dating kepada Yesus di
atas bukit guna beroleh kesembuhan dari padaNya. Mereka semua disembuhkan oleh
Yesus. Hal ini menimbulkan rasa takjub yang mendalam di dalam diri mereka dan
nama Allah dimuliakan karenaNya.
Ø Yesus Memberi Makan Empat Ribu
Orang (15:32-39)
Inilah
mukjizat penggandaan roti kedua yang dilakukan oleh Yesus. Kondisinya sama
dengan mukjizat penggandaan roti yang pertama, namun jumlah yang makan hari ini
sekitar 4000-an laki-laki, sedangkan jumlah perempuan dan anak-anak tidak
dirincikann secara jelas oleh penginjil Matius.
Ø Orang Farisi Dan Saduki Meminta
Tanda (16:1-4)
Bagian
ini berkisah tentang orang Farisi dan Saduki yang datang meminta sebuah tanda
dari Surga untuk mencobai Yesus. Permintaan mereka lantas ditanggapi oleh Yesus
dengan penegasan sekali lagi bahwa kepada mereka hanya akan diberikan tanda
nabi Yunus. Lalu Yesus beranjak pergi meninggalkan mereka.
Ø Tentang Ragi Orang Farisi Dan
Saduki (16:5-12)
Kisah
ini terjadi pada saat para murid lupa membawa roti dalam perjalanan mereka
dalam menyeberangi danau bersama dengan Yesus. Saat itu lantas Yesus
mengajarkan kepada para murid untuk waspada terhadap ragi orang Farisi dan
Saduki. Mulanya para murid menyangka bahwa yang diajarkan Yesus sebagai
peringatan karena tidak membawa roti. Namun usai dijelaskan dengan saksama,
mereka pun sadar kalau yang dimaksud oleh Yesus adalah ajaran orang Farisi dan
Saduki yang mana diibaratkan oleh Yesus dengan kata ragi.
Ø Pengakuan Petrus (16:13-20)
Bagian
ini berkisah tentang pendapat para murid yang diminta oleh Yesus tentang
siapakah Dia menurut para murid. Ada rupa-rupa gelar yang diberikan dan semua
itu berasal dari “kata orang” semata. Karena itu, Yesus menegaskan sekali lagi
pertanyaanNya : menurut para murid, siapakah Yesus itu ? Petrus lantas menjawab
bahwa Yesus adalah Mesias, Putera Allah yang hidup. Jawaban Petrus
mengungkapkan imannya yang mendalam dan sejak saat itu ia menjadi batu karang
gereja.
Ø Pemberitahuan Pertama Tentang
Penderitan Dan Syarat-Syarat Mengikuti Dia (16:21-28)
Bagian
ini diawali dengan pengutaraan rencana perjalanan Yesus, dimana Ia harus pergi
ke Yerusalem untuk menderita, dibunuh dan bangkit pada hari ketiga. Rencana
yang menggoyahkan hati Petrus dan ia pun menegor Yesus untuk tidak
melakukannya. Namun teguran Petrus ditanggapi Yesus dengan menyatakan bahwa
perkataan Petrus berasal dari si Iblis yang berusaha menghalangi jalan menuju
pemenuhan keselamatan dalam diri Yesus. Selain itu Yesus sekali lagi menegaskan
bahwa siapa pun yang mau mengikuti Dia hendaknya sungguh menyangkali dirinya
sendiri.
Ø Yesus Dimuliakan Di Atas Gunung
(17:1-13)
Perisitiwa
ini terjadi di atas sebuah gunung yang tinggi. Matius tidak memberi gambaran
detail tentang gunung apakah ini. Dalam peristiwa ini murid yang ikut bersama
Yesus ke gunung, adalah Petrus, Yakobus dan Yohanes. Di depan mata mereka,
Yesus berubah rupa. WajahNya bercahaya dan pakaiannya bersinar putih terang.
Saat itu juga Nampak Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Peristiwa ini
membuat para murid gembira sekaligus takut. Namun Yesus menghampiri mereka dan
menghilangkan ketakutan yang mereka rasakan. Bagian ini ditutup dengan perintah
Yesus untuk tidak mengisahkan kerjadian tersebut kepada siapapun, juga
penjelasan Yesus perihal kedatangan Elia yang kedua kalinya namun manusia
memperlakukannya seturut kehendak mereka. Penjelasan itu lantas membuat mereka
mengerti bahwa Elia yang dimaksudkan oleh Yesus adalah Yohanes Pembaptis.
Ø Yesus Menyembuhkan Seorang Anak
Muda Yang Sakit Ayan (17:14-21)
Mukjizat
penyembuhan ini terjadi setelah Yesus dan tiga murid turun dari gunung. Saat
itu mereka dihampiri seorang ibu yang memohon kepada Yesus agar anaknya yang
sakit ayan boleh disembuhkan. Anak itu menjadi ayan karena ada roh jahat yang
tinggal dalam dirinya. Roh jahat itu pun dihardik Yesus. Dari situ para murid
belajar bahwa iman adalah kunci utama dari keberhasilan setiap karya baik yang
hendak dilakukan.
Ø Pemberitahuan Kedua Tentang
Penderitaan Yesus (17:22-23)
Pemberitahuan
kedua tentang penderitaan Yesus disampaikan Yesus saat mereka semua berada
bersama di Galilea. Hal ini menimbulkan kesedihan yang mendalam di dalam diri
para murid.
Ø Yesus Membayar Bea Untuk Bait Allah
(17:24-27)
Kisah
ini menggambarkan Yesus yang ditagih bea untuk bait Allah. Suatu hal yang asing
karena bea untuk bait Allah hanya ditagih dari orang asing. Meskipun begitu,
Yesus tetap membayarkannya agar tidak menjadi batu sandungan. Petrus pun ia
perintahkan untuk pergi memancing. Dalam mulut ikan pertama yang dipancing,
akan ditemukan 4 dirham untuk bea dari Yesus dan Petrus, dan terjadilah
demikian.
Ø Siapa Yang Terbesar Dalam Kerajaan
Sorga (18:1-5)
Kisah
ini dimulai dengan perdebatan yang terjadi di antara para murid perihal
siapakah yang terbesar dalam kerajaan Surga. Hal ini langsung ditanggapi oleh
Yesus dengan menempatkan seorang anak kecil di antara para murid. Yesus ingin
para murid belajar kerendahan hati dan keterbukaan dari seorang anak kecil agar
menjadi yang terbesar dalam kerajaan Surga.
Ø Siapa Yang Menyesatkan Orang
(18:6-11)
Bagian
ini merupakan kelanjutan dari perikop sebelumnya. Yesus menekankan agar tak
seorang pun yang boleh menyesatkan anak kecil yang beriman kepada Yesus. Anak
kecil begitu dicintai oleh Yesus karena ada malaikat mereka yang senantiasa
memandang wajah Bapa di Surga.
Ø Perumpamaan Tentang Domba Yang
Hilang (18:12-14)
Dalam
perumpamaan ini Yesus menegaskan betapa berharganya menyelamatkan seorang
pendosa, ketimbang Sembilan puluh Sembilan orang yang tidak membutuhkan
pertobatan. Ksrena dari sanalah ada sukacita besar di Surga.
Ø Tentang Menasihati Sesame Saudara
(18:15-20)
Dalam
bagian ini, Yesus menekankan pentingnya sesame dalam menuntun sesame yang
tersesat untuk kembali ke jalan yang benar. Teguran dan doa bersama adalah
media yang tepat dalam menghadirkan Tuhan dalam hidup setiap hari.
Ø Perumpamaan Tentang Pengampunan
(18:21-35)
Allah
di Surga adalah Allah yang Maha Pengampun. Untuk itu Yesus mengajak dan
mengajarkan kepada para murid untuk berani mengampuni sesame yang bersalah
sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali. Artinya pengampunan yang tak berkesudahan
hendaknya diberikan kepada sesame yang bersalah kepada kita. Mengapa harus
sebanyak itu ? Karena dari situlah kesungguhan hati dalam mengampuni diuji.
Ø Perceraian (19:1-12)
Bagian
ini dimulai dengan pertanyaan jebakan yang dilontarkan oleh orang Farisi,
perihal boleh tidaknya menceraikan isteri dengan alasan apa saja. Hal tersebut
ditanggapi Yesus dengan berkata bahwa dalam perkawinan, pria dan wanita
dijadikan satu. Oleh karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh
diceraikan manusia. Tak seorang pun boleh menceraikan isterinya kecuali karena
zinah. Jika hal itu tidak terjadi, maka si prialah yang berzinah.
Ø Yesus Memberkati Anak-Anak
(19:13-15)
Sementara
berbicara, orang-orang membawa anak kecil kepada Yesus agar Ia menumpangkan
tanganNya atas mereka dan mendoakan mereka juga. Akan tetapi orang-orang itu
dihalangi para murid. Melihat hal itu, Yesus bersabda “Biarkanlah anak-anak
itu, jangan menghalang-halangi mereka sebab orang-orang yang seperti itulah
yang empunya kerajaan Surga”. Lalu Yesus menumpangkan tangan atas mereka dan
berangkat dari situ.
Ø Orang Muda dan Kaya (19:16-26)
Bagian
ini berbicara tentang seorang anak muda kaya yang datang menghampiri Yesus untuk
bertanya bagaimana ia bisa beroleh hidup kekal. Kepadanya Yesus menyuruh untuk
melaksanakan semua yang tertulis dalam hukum Taurat. Karena ia telah melakukan
semuanya sejak kecil, satu hal terakhir yang diminta Yesus adalah meninggalkan
segala yang ia miliki dan mengikuti Yesus. Permintaan Yesus menimbulkan
kesedihan mendalam pada diri si anak muda. Menanggapi hal itu, Yesus bersabda
bahwa sukar sekali orang kaya masuk kerajaan Surga.
Ø Upah Mengikut Yesus (19:27-30)
Dalam
bagian ini Yesus memberitahukan pada para murid bahwa dilipatgandakannya segala
yang ditinggalkan dan perolehan hidup kekal, adalah upah yang akan diterima
oleh mereka yang setia dalam mengikuti Yesus.
Ø Perumpamaan Tentang Orang-Orang
Upahan Di Kebun Anggur (20:1-16)
Dalam
perumpamaan ini Yesus menggambarkan DiriNya sebagai “Pemilik kebun anggur yang
adil”. Entah siapa yang datang terdahulu maupun yang terakhir, tetap akan
diberiNya keselamatan yang sama. Hal ini berbicara mengenai pintu pertobatan
yang akan selalu terbuka sama bagi siapa saja; entah ia datang terdahulu
ataupun yang terakhir.
Ø Pemberitahuan Ketiga Tentang
Penderitaan Yesus (20:17-19)
Pemberitahuan
ketiga tentang penderitaan Yesus terjadi sewaktu Yesus hendak berangkat ke
Yerusalem. Yesus menekankan sekali lagi bahwa Ia akan diserahkan kepada para Imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, dihukum mati, diserahkan kepada bangsa asing untuk
disesah dan diolok-olok bahkan disalibkan. Namun pada hari ketiga Ia akan
bangkit dari antara orang mati.
Ø Permintaan Ibu Yakobus Dan Yohanes.
Bukan Memerintah Melainkan Melayani (20:20-28)
Bagian
ini berkisah tentang permintaan dari ibu Yakobus dan Yohanes kepada Yesus untuk
memberikan kepada anak-anaknya tempat istimewa dalam kerajaanNya; satu di
sebelah kiri dan satu di sebelah kanan Yesus. Permintaan itu ditanggapi Yesus
dengan pernyataan bahwa perihal duduk di sebelah kiri dan kanan, adalah
pemberian dari Bapa kepada mereka yang mana berkenaan di hati Bapa. Selain itu,
Yesus juga mengajak para murid untuk hendaknya menyadari bahwa mereka dipanggil
untuk melayani bukan dilayani.
Ø Yesus Menyembuhkan Dua Orang Buta
(20:29-34)
Peristiwa
ini terjadi saat Yesus bersama dengan para murid berada dalam perjalanan keluar
dari Yerikho, mereka diikuti oleh dua orang buta yang tanpa henti berseru
memohon penyembuhan dari Yesus. Keteguhan hati mereka menghantarkan mereka pada
kesembuhan. Mereka pun bisa melihat lagi dan mulai mengikuti Yesus dalam
perjalananNya.
Ø Yesus Dielu-Elukan Di Yerusalem
(21:1-10)
Kisah
ini dimulai dengan diutusnya dua orang murid mendahului Dia masuk ke dalam
Yerusalem, dengan tujuan agar mereka mencari seekor keledai betina untuk
ditunggangi Yesus. Hal ini mesti terjadi supaya genaplah firman yang
disampaikan nabi. Usai menemukan keledai dimaksud, mereka membawa keledai
tersebut bersama dengan anaknya, mengalasi keledai tersebut dengan pakaian
mereka. Usai Yesus naik ke atasnya, Ia pun diarak masuk ke Yerusalem. Jalan
yang dilalui Yesus pun dihiasi dengan hamparan kain juga ranting-rating pohon.
Di akhir cerita, Matius mengisahkan diberinya gelar baru oleh orang-orang yang
ada disitu “Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea”.
Ø Yesus Menyucikan Bait Allah
(21:12-17)
Dalam
kisah ini digambarkan tindakann Yesus dalam menyucikan Bait Allah yang mana
telah dijadikan tempat jual-beli, bahkan sarang penyamun. TindakanNya mendapat
kecaman dari semua orang yang ada di bait Allah.
Ø Yesus Mengutuk Pohon Ara (21:18-22)
Kisah
ini terjadi di pagi hari ketika Yesus berada dalam perjalanan kembali ke
Yerusalem. Saat itu Ia merasa begitu lapar. Dalam perjalanan, ditemukanNya
sebatang pohon ara yang tidak berbuah, karena bukan musim berbuah. Meskipun
begitu, hal itu menimbulkan rasa marah dalam hati Yesus. Pohon ara itu pun
dikutuk
Ø Pertanyaan Mengenai Kuasa Yesus
(21:23-27)
Ini
merupakan bagian dimana kuasa Yesus dipertanyakan oleh para ahli Taurat dan
orang Farisi. Pertanyaan tersebut ditanggapi Yesus dengan memberikan sebuah
umpan balik, yaitu asal baptisan Yohanes, sebagai syarat agar pertanyaan mereka
dijawab oleh Yesus. Ketidakmampuan mereka dalam menjawab pertanyaan itu, lantas
akhirnya menjadi alasan bagi Yesus untuk tidak menjawab pertanyaan mereka
mengenai dari mana kuasa Yesus berasal.
Ø Perumpamaan Tentang Dua Orang Anak
(21:28-32)
Perumpamaan
ini berkisah tentang dua orang anak; yang satu menerima perintah bapanya namun
tidak melaksanakan dan yang satu lagi menolak perintah bapanya, namun lantas
menyesal dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh bapanya. Perumpamaan ini
dimaksudkan untuk menekankan sekali lagi bahwa betapa besarnya suka cita besar
jika ada pendosa yang bertobat, karena kepada merekalah seruan pertobatan
menuju keselamatan ditujukan.
Ø Perumpamaan Tentang
Penggarap-Penggarap Kebun Anggur (21:33-46)
Perumpamaan
ini berbicara tentang penggarap yang buta akan tanggung jawabnya sendiri.
Keserakahannya menjadikan dia lupa akan jati dirinya yang sebenarnya. Tawaran
untuk kembali telah diusahakan terus-menerus, namun tak pernah dihiraukan.
Akhirnya kebinasaanlah yang menjadi ganjaran atas semua perbuatannya yang
menolak rahmat keselamatan.
Ø Perumpamaan Tentang Perjamuan Kawin
(22:1-14)
Perumpamaan
ini berbicara tentang undangan untuk masuk ke dalam perjamuan abadi. Banyak
orang yang tak menghiraukannya, bahkan menolak undangan itu. Kepada mereka
kebinasaan dalam kegelapan yang paling gelap diberikan. Selain itu, ada pula orang
yang menerima undangan itu, namun tak sungguh menghayatinya. Untuk mereka juga
kebinasaan ditujukan.
Ø Tentang Membayar Pajak Kepada
Kaisar (22:15-22)
Inilah
sebuah kisah dimana para ahli Taurat dan orang Farisi merencanakan sebuah
jebakan untuk bisa beroleh izin hukuman mati kepada Yesus. Pendapat Yesus
tentang kebijakan kaisar diminta oleh mereka. Hal itu ditanggapi Yesus dengan
bersabda : “Berikanlah kepada kaisar, apa yang wajib kamu berikan dan kepada
Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”.
Ø Pertanyaan Orang Saduki Tentang
Kebangkitan (22:23-33)
Orang
Saduki yang tidak mengakui tentang adanya kebangkitan, dalam bagian ini meminta
pendapat Yesus tentang hal itu. Kewajiban untuk menikahi isteri saudara yang
telah meninggal menjadi landasan pertanyaan mereka tentang siapakah nanti yang
akan menjadi suami dari isteri saudara yang dinikahi itu jika kebangkitan ada ?
hal ini dijawab Yesus dengan bersabda bahwa dalam kebangkitan tak ada yang
kawin dan dikawinkan, melainkan hidup seperti malaikat di Surga. Lagi pula
Allah adalah Allah orang yang hidup dan bukan Allah orang mati.
Ø Hukum Yang Terutama (22:34-40)
“Kasihilah
Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang
kedua, adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.
Ø Hubungan Antara Yesus Dan Daud
(22:41-46)
Dalam
bagian ini, penginjil Matius menjelaskan hubungan Yesus dan Daud. Sebuah
pertanyaan yang tak mampu dijawab sampai sekarang. Inti pertanyaan yang
dimaksud, adalah jika Yesus adalah Putera Daud, bagaimana mungkin Daud menyebut
Yesus sebagai tuannya ?
Ø Yesus Mengecam Ahli-Ahli Taurat Dan
Orang Farisi (23:1-36)
Bagian
ini mencakup keseluruhan bagian pasal 23. Isi bagian ini berbicara tentang
kecaman Yesus terhadap para ahli Taurat dan orang Farisi. Kecaman tersebut
dikarenakan sikap orang Farisi dan ahli Taurat yang tidak mampu menghayati dan
menghidupi apa yang mereka ajarkan.
Ø Bait Allah Akan Diruntuhkan
(24:1-2)
Ini
adalah “bocoran” tentang masa depan yang disampaikan Yesus tentang apa yang
akan terjadi pada Bait Allah di masa depan, dimana Bait Allah akan dihancurkan
sampai taka da satu pun batu yang akan tersusun di atas batu lainnya.
Ø Permulaan Penderitaan (24:3-14)
Selain
mengenai Bait Allah, Yesus juga memberitahukan kepada para muridNya perihal apa
yang akan terjadi pada mereka sepeninggal Yesus. Penderitaan akan mewarnai
hidup mereka, dimulai dari penyesatan atas nama Tuhan, penyiksaan, pembunuhan
bahkan penolakan karena nama Yesus yang mereka wartakan.
Ø Siksaan Yang Berat Dan
Mesias-Mesias Palsu (24:15-28)
Bagian
ini berkisah tentang beratnya siksaan
yang akan diterima oleh para murid, akibat siksaan dari para Mesias palsu.
Siksaan yang sangat ngeri.
Ø Kedatangan Anak Manusia.
Perumpamaan Tentang Pohon Ara (24:29-36)
Dalam
bagian ini digambarkan bagaimana kedatangan Anak Manusia kelak. Saat itu Anak
Manusia akan datang dengan semua kemuliaanNya, untuk mengumpulkan semua orang
pilihanNya dari segala penjuru bumi. Dan kapankah hal itu akan terjadi ? Yesus
berkata bahwa waktunya sudah dekat. Untuk itu, percaya dan hayatilah sabda
Allah, karena langit dan bumi akan berlalu tapi sabda Allah tak akan pernah
berlalu.
Ø Nasihat Supaya Berjaga-Jaga
(24:37-44)
Dalam
bagian ini, Yesus menekankan pentingnya sikap berjaga-jaga, karena tak seorang
pun tahu dengan pasti kapan Anak Manusia akan datang.
Ø Perumpamaan Tentang Hamba Yang
Setia Dan Hamba Yang Jahat (24:45-51)
Dalam
bagian ini Yesus menampilkan dua sosok hamba, dimana yang satunya adalah hamba
yang setia dan yang satunya lagi tidak. Perumpamaan ini dimaksudkan untuk
menekankan pentingnya kesetiaan dan kebijaksanaan dalam menanggapi panggilan
Allah. Dalam kesetiaan dan kebijaksanaan ada keselamatan. Demikian juga
sebaliknya, dalam ketidaksetiaan ada kegelapan dan kertak gigi.
Ø Gadis-Gadis Yang Bijaksana Dan
Gadis-Gadis Yang Bodoh (25:1-13)
Dalam
bagian ini Yesus menampilkan kerajaan Allah sebagai sebuah tempat dimana
diadakan perjamuan nikah anak domba. Untuk itu, tak cukup hanya membawa pelita
karena kita tak tahu kapan waktunya tiba, sehingga penting untuk menyediakan
minyak agar kita senantiasa tinggal dalam terang hingga waktunya tiba.
Ø Perumpamaan Tentang Talenta
(25:14-30)
Kerajaan
Surga juga bisa diumpamakan dengan tuan yang mempercayakan kepada para hambanya
talenta untuk dikelola, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Mereka yang
menerima secara tulus, bukan hanya menerima tapi juga bertanggung jawab atas
pemberian yang diberikan. Kepada mereka yang setia dalam hal ini, dianugerahkan
kebahagiaan. Sedangkan yang tidak setia, diberikan tempat dalam kegelapan
dimana dalamnya ada ratap dan kertak gigi.
Ø Penghakiman Terakhir (25:31-46)
Bagian
ini berbicara tentang apa yang akan terjadi pada saat kedatangan Anak Manusia.
Ia akan datang dalam kemuliaanNya dengan diiringi oleh para malaikatNya. Saat
itu Ia akan memisahkan domba dari kambing dan memberi mereka ganjaran atas
segala perbuatan selama hidup. Dasar pertimbangan dari pemisahan itu, adalah
keterbukaan hati pada mereka yang kecil dan miskin serta terkucilkan.
Ø Pemberitahuan Kempat Tentang
Penderitaan Yesus – Rencana Untuk Membunuh Yesus (26:1-5)
Ini
adalah pemberitahuan terakhir perihal apa yang tak lama lagi akan terjadi pada
Yesus. “Dalam dua hari lagi akan dirayakan paskah, makan Anak Manusia akan
diserahkan untuk disalibkan”. Namun para Imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi
merencanakan sebaliknya, yaitu menunggu hingga perayaan paskah selesai agar
tidak menimbulkan keributan di antara rakyat.
Ø Yesus Diurapi (26:6-13)
Dalam
bagian ini dikisahkan peristiwa dimana Yesus diurapi di rumah Simon si kusta;
di Betania oleh seorang peremuan yang membawa buli-buli pualam berisi minyak
wangi yang mahal, sementara Yesus sedang duduk makan. Tanggapan sinis para
murid yang melihat hal itu, lantas ditanggapi Yesus dengan mengajak mereka
untuk tidak menyusahkan wanita itu karena apa yang wanita itu lakukan merupakan
persiapan untuk penguburan Yesus.
Ø Yudas Mengkhianati Yesus (26:14-16)
Inilah
detik-detik terakhir menjelang sengsara Yesus. Dalam bagian ini digambarkan
pengkhianatan salah seorang murid Yesus bernama Yudas Iskariot. Ia menjual
Yesus kepada para Imam kepala dan tua-tua Yahudi, seharga tiga puluh keeping
perak.
Ø Yesus Makan Paskah Dengan
Murid-Muridnya (26:17-25)
Pada
hari pertama dari hari raya roti tak beragi, Yesus memerintahkan kepada para
muridNya untuk mempersiapkan perjamuan malam terakhir. Para murid pun melakukan
seperti yang diperintahkan Yesus dan pada malam harinya mereka duduk makan
bersama.
Ø Penetapan Perjamuan Malam
(26:26-29)
Pada
saat Yesus duduk makan bersama dengan para muridNya, Ia memberikan roti dan
anggur kepada para muridNya sebagai lambing dari Tubuh dan DarahNya sendiri.
Selain itu Yesus memerintahkan kepada para murid untuk senantiasa melakukan
perjamuan ini sebagai kenangan akan Yesus.
Ø Perus Menyangkal Yesus (26:30-35)
Dalam
bagian ini Yesus menguatkan hati para murid yang tergoncang karena tak lama
lagi Yesus akan ditangkap. Petrus pada saat itu mencoba untuk menjauhkan Yesus
dari semua yang akan terjadi, bahkan ia yakin imannya tetap akan menjadi kuat.
Dalam menanggapi hal itu, Yesus memberitahukan kepada Petrus bahwa ia akan
menyangkali Yesus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok. Bagian ini ditutup
dengan kata-kata Petrus : “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku
tak akan menyangkal Engkau”.
Ø Di Taman Getsemani (26:36-46)
Dalam
bagian ini, penginjil Matius menampilkan beberapa hal terkait saat akhir
menjelang penangkapan Yesus. Matius menampilkan kepasrahan total Yesus kepada
kehendak Bapa, kendati dalam diriNya bergejolak rasa takut yang besar;
sampai-sampai peluhNya berubah menjadi darah. Hal kedua yang ditampilkan
Matius, adalah Yesus mendapati para muridNya tidur dan tidak berjaga. Oleh
karena itu, Ia meminta mereka untuk bangun, berdoa dan berjaga-jaga selalu
karena roh memang kuat tapi daging lemah.
Ø Yesus Ditangkap (26:47-56)
Bagian
ini mengisahkan peristiwa penangkapan Yesus oleh pesuruh Imam-Imam kepala dan
tua-tua bangsa Yahudi. Yesus dikenali oleh mereka lewat ciuman Yudas. Dalam
perisitwa itu, salah seorang dari murid Yesus; Petrus menghunuskan pedangnya
dan memotong telinga hamba Imam kepala. Kejadian ini membuat Yesus meminta
Petrus untuk menyarungkan pedangNya. Ia juga menyembuhkan teling dari hamba Imam
kepala. Dengan begitu, Yesus ingin mereka menyadari supaya semua ini harus
terjadi supaya genaplah firman Allah yang diserukan oleh para nabi.
Ø Yesus Di Hadapan Mahkamah Agama
(26:57-68)
Dalam
bagian ini dikisahkan Yesus yang disidang dalam Mahkamah Agama oleh Imam Besar,
para ahli Taurat dan tua-tua. Kepada Yesus mereka menampilkan banyak saksi
dusta. Dalam sidang tersebut Yesus dijatuhi hukuman mati karena menghujat
Allah. Mereka juga meludahi dan memukul Yesus.
Ø Petrus Menyangkal Yesus (26:69-75)
Dalam
bagian ini, penginjil Matius menampilkan terpenuhinya sabda Yesus dimana Petrus
akan menyangkali Yesus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok. Kokokkan
ayamlah yang menyadarkan Petrus akan apa yang telah ia perbuat. Hal ini
menimbulkan kesedihan mendalam pada diri Petrus. Ia keluar dari tempat dimana
Yesus disekap dan menangis dengan sedihnya.
Ø Yesus Diserahkan Kepada Pilatus.
Kematian Yudas (27:1-10)
Dalam
bagian ini, ditampilkan tiga hal. Pertama, keputusan para Imam kepala dan
tua-tua bangsa Yahudi untuk membunuh Yesus. Kedua, mereka membawa Yesus kepada
Pilatus, wali negeri itu. Ketiga, penyesalan Yudas atas apa yang telah ia
perbuat kepada Yesus. Ia mengembalikan uang yang ia terima dan menggantung
diri. Uang tersebut mereka gunakan untuk membeli tanah tempat Yudas digantung
dan menjadikannya lahan pekuburan bagi orang asing.
Ø Yesus di Hadapan Pilatus (27:11-26)
Bagian
ini menggambarkan kondisi pertemuan Yesus dan Pilatus. Lewat percakapan dengan
Pilatus, Yesus tak menemukan satu pun alasan untuk menjatuhkan hukuman mati
kepada Yesus. Namun atas hasutan dari para Imam kepala dan tua-tua bangsa
Yahudi, juga ketakutannya kepada orang banyak, ia lantas menjatuhkan hukuman
mati kepada Yesus dan ia melepas tangannya dari putusan dan dampak putusan yang
ia buat, karena semua itu ditanggung oleh rakyat Israel. Untuk itu Barabas
dibebaskan dan Yesus disesah dan disalibkan.
Ø Yesus Diolok-Olokkan (27:27-31)
Setelah
disesah, Yesus dibawa oleh para serdadu ke gedung pengadilan. Disana pakaian
Yesus ditanggalkan dan menggantikannya dengan jubah ungu. Yesus pun diolok-olok
oleh mereka, memukulnya bahkan meludahi Yesus. Setelah itu, pakaian Yesus
dipakaikan kembali dan Yesus dibawa untuk disalibkan.
Ø Yesus Disalibkan (27:32-44)
Kisah
ini diawali dengan gambaran perjalanan Yesus menuju Golgota (tempat tengkorak).
Dalam perjalanan, seorang yang bernama Simon dipaksa untuk memikul salib Yesus.
Sesampainya Yesus di Golgota, Yesus pun disalibkan. Tak hanya itu, Yesus juga
diberi anggur bercampur empedu. Pakaiannya pun dibagikan dengan membuang undi.
Di atas kepalaNya mereka memasang tulisan : “Inilah Yesus, Raja Orang Yahudi”.
Yesus juga dihujat dan ditantang untuk turun dari salib dan menyelamatkan
diriNya sendiri.
Ø Yesus Mati (27:45-56)
Dalam
bagian ini digambarkan situasi terakhir sebelum Yesus meninggal. Saat itu jam
dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. “Eli, Eli,
lama sabakhtani ?” adalah kalimat terakhir yang diserukan Yesus sebelum Ia
menyerahkan nyawaNya kepada Bapa. Setelah Yesus menghembuskan nafasNya yang
terakhir, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas gempa bumi. Gempa bumi pun
terjadi, bukit-bukit batu terbelah dua, kubur-kubur terbuka dan orang-orang
kudus yang telah meninggal bangkit kembali. Kepala pasukan dan para prajurit
yang melihat hal ini lantas berkata : “Sungguh ,Ia ini adalah Anak Allah”. Di
dekat salib Yesus juga ada Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf dan ibu
dari anak-anak Zebedeus.
Ø Yesus Dikuburkan (27:57-61)
Menjelang
malam, datanglah Yusuf dari Arimatea; seorang kaya yang telah menjadi murid
Yesus menghadap Pilatus guna meminta mayat Yesus. Pilatus pun mengizinkan.
Mayat Yesus lantas dikafani dengan kain lenan dan dibaringkan dalam kuburnya
yang baru digali dalam sebuah bukit batu. Sesudah itu batu kubur digulingkan
dan ia pergi. Sementara itu Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal duduk
di depan kubur Yesus.
Ø Kubur Yesus Dijaga (27:62-66)
Esok
hari setelah Yesus dikuburkan, para Imam kepala dan orang Farisi menghdap
Pilatus dan menyampaikan kekhawatiran mereka tentang akan bangkitnya Yesus pada
hari ketiga setelah dimakamkan. Oleh karena itu, Pilatus memberikan kepada
mereka beberapa orang serdadu untuk menjaga kubur Yesus dan memeteraikannya.
Ø Kebangkitan Yesus (28:1-10)
Bagian
ini menggambarkan peristiwa kebangkitan Yesus yang terjadi pada saat fajar
hendak menyingsing di hari pertama minggu itu. Saat itu terjadi gempa bumi yang
hebat sebab seorang malaikat turun dari Surga. Batu penutup kubur
digulingkannya dan ia pun duduk di atasnya. Wajah malaikat itu bagaikan kilat
dan pakaiannya putih bagai salju. Melihat hal itu, timbul kegentaran dalam diri
para serdadu dan wajah mereka pucat seperti orang mati. Malaikat itu berkata
kepada para murid yang menjaga kubur bahwa Yesus sudah tak ada disana, Yesus
telah bangkit.
Ø Dusta Mahkamah Agama (28:11-15)
Peristiwa
kebangkitan Yesus disampaikan oleh para serdadu kepada para Imam kepala. Hal
itu ditanggapi dengan menyuap mulut para serdadu dengan sejumlah uang. Kisah kebangkitan
pun mereka ubah dengan menyuruh para serdadu untuk menceritakan bahwa jenazah
Yesus dicuri oleh para muridNya. Dan itulah yang dipercaya dalam kalangan
Yahudi hingga sekarang.
Ø Perintah Untuk Memberitakan Injil
(28:16-20)
Setelah
itu, kesebelas murid berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan oleh
Yesus kepada mereka. Saat melihat Yesus, muncul keraguan dalam diri beberapa
murid. Yesus lantas meyakinkan mereka bahwa itulah Dia dengan mendekati mereka.
Bagian ini ditutup dengan perintah Yesus dan pemberian kuasa kepada para murid
untuk mewartaka sabda Allah, membaptis orang dalam namaya dan mengajar kepada
semua orang segala hal yang telah diajarka oleh Yesus. Penyertaan Yesus
senantiasa menyertai mereka hingga akhir zaman.
No comments:
Post a Comment