Sunday, December 14, 2014

Ringkasan Injil Synoptik



A.    MATIUS
Ø  Silsilah Yesus Kristus (1:1-17)
Bagian ini berisikan gambaran silsihah dari Yesus Kristus. Yesus adalah keturunan ke-42, dihitung sejak Abraham. Pembagian tersebut bahkan oleh penginjil Matius, dirincikan sebagai berikut : empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel hingga Yesus Kristus.

Ø  Kelahiran Yesus (1:18-25)
Bagian ini berisikan kisah dari pra-kelahiran Yesus hingga peristiwa kelahiranNya. Dalam bagian ini penginjil Matius menekankan dua hal utama, yaitu : Yesus yang dikandung oleh Bunda Maria dari Roh Kudus dan ketulusan juga ketaatan Yusuf pada kehendak Allah. Ketulusan dan ketaatan Yusuf menjadikan karya Allah bisa terlaksana lewat Bunda Maria, juga keperawanan Bunda Maria merupakan hal yang tak diragukan lagi kebenarannya, karena Matius menggambarkan betapa Yusuf menghormati keperawanan Maria hingga Yesus dilahirkan dengan tidak menyetubuhi Maria, kendati ia adalah suaminya.

Ø  Orang-Orang Majus Dari Timur (2:1-12)
Bagian ini berisikan 2 kisah pasca kelahiran Yesus. Kisah pertama, adalah kunjungan orang-orang majus dari timur kepada bayi Yesus, dengan dipandu oleh bintang dari timur. Sungguh sebuah perjalanan yang jauh. Kendati demikian, mereka memutuskan untuk tetap ke Yerusalem sebagai penghormatan mereka pada Sang Juru Selamat yang telah lahir. Kepada Yesus, mereka mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. Dalam kisah tentang orang majus itu, digambarkan pula keberangan hati Herodes yang merasa takhtanya terusik karena kelahiran Yesus. Ia berusaha mencari sebanyak mungkin informasi perihal tempat kelahiran Yesus, bahkan berpura-pura bersikap baik kepada para majus agar diberikan informasi tersebut. Informasi itu dicarinya dengan tujuan melenyapkan bayi Yesus, agar takhtanya tidak terusik ataupun kebesarannya disaingi. Niat jahat tersebut dihalau oleh Allah dengan memberitahukan kepada para majus lewat mimpi untuk tidak kembali pada Herodes.

Ø  Penyingkiran Ke Mesir (2:13-15)
Dalam bagian ini dikisahkan penyingkiran bayi Yesus ke Mesir untuk menghindari niat jahat Herodes. Lewat mimpi, Yusuf diperintahkan oleh malaikat Tuhan untuk membawa bayi Yesus dan Maria ke Mesir hingga waktu yang ditentukan Allah. Perintah tersebut dimaksudkan untuk menghindarkan bayi Yesus dari nafsu Herodes untuk melenyapkan bayi Yesus.

Ø  Pembunuhan Anak-Anak Di Betlehem (2:16-18)
Karena merasa diperdaya oleh para majus dari timur dan tak berhasilnya upaya menari bayi Yesus, Herodes lantas memerintahkan untuk dibunuhnya semua anak berumur di bawah dua tahun yang berada di Belehem dan daerah sekitarnya.

Ø  Kembali Dari Mesir (2:19-23)
Sesudah Herodes mati, sekali lagi malaikat Tuhan Nampak dalam mimpi Yusuf. Dalam penampakkan itu, Yusuf diperintahkan untuk membawa Yesus dan Maria kembali ke Israel. Sesampainya di Israel, Yusuf memilih tinggal di Nazaret, Galilea. Nazaret dipilih seturut peringatan yang disampaikan malaikat kepada Yusuf, perihal kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada Yesus, mengingat Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes ayahnya.

Ø  Yohanes Pembaptis (3:1-12)
Bagian ini berisikan kisah tentang Yohanes Pembaptis. Ia adalah seorang nabi besar dalam perjanjian baru. Pengisahan Yohanes Pembaptis dalam bagian ini lebih bertitik tolak pada karya Yohanes Pembaptis yang terus-menerus menyerukan pentingnya pertobatan sebagai bukti kesiapan dalam menyambut keselamatan yang disediakan oleh Allah dalam diri PuteraNya.

Ø  Yesus Dibaptis Yohanes (3:13-17)
Bagian ini mengisahkan peristiwa dibaptisnya Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Peristiwa ini terjadi karena kehendak Yesus, yang mana berkehendak untuk menggenapkan kehendak Allah. Yohanes pun menuruti kehendak Yesus. Usai pembaptisan, terjadi dua peristiwa agung, yaitu turunnya Roh Kudus ke atas Yesus dan terdengar suara dari sorga yang menegaskan bahwa Yesus adalah Putera Allah yang terkasih dan kepadaNya-lah Allah berkenan.

Ø  Pencobaan Di Padang Gurun (4:1-11)
Bagian ini berkisah tentang peristiwa pasca pembaptisan, dimana Yesus menyendiri di padang gurun. Dalam kesendirianNya di padang gurun, Ia dicobai oleh iblis. Cobaan yang ditawarkan padaNya berpijak pada persoalan pangan (roti), harta, dan kuasa. Keteguhan hati Yesus dan ketaatanNya kepada kehendak Bapa memampukan Yesus untuk menepis segala cobaan yang ada dan menang atasnya.

Ø  Yesus Tampil Di Galilea (4:12-17)
Bagian ini dimulai dengan informasi dari penginjil Matius bahwa tampilnya Yesus di Galilea terjadi pada saat dimana Yohanes Pembaptis telah ditangkap. Ditangkapnya Yohanes Pembaptis menyebabkan Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di epi danau, di daerah Zeublon dan Nafali. Tampilnya Yesus di Galilea dimulai dengan seruanNya tentang pentingnya pertobatan sebab kerajaan Allah sudah dekat.

Ø  Yesus Memanggil Murid-Murid Yang Pertama (4:18-22)
Inilah saat dimana Yesus memanggil murid-muridnya yang pertama. Sebuah tahap awal dimana Sang Guru mengusahakan agar ajaranNya bisa senantiasa diwariskan dan diajarkan turun-temurun. Mereka yang dipanggil, adalah : Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya.

Ø  Yesus Mengajar Dan Menyembuhkan Banyak Orang (4:23-25)
Bagian ini berkisah tentang Yesus yang berjalan mengelilingi Galilea. Dalam perjalanannya, ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat, mewartakan kabar gembira tentang kerajaan Allah dan menyembuhkan banyak orang sakit. Hal ini membuat Yesus dikenal dari mulut ke mulut, sehingga dibawalah kepadaNya semua orang sakit dari Galilea, Dekapolis, Yerusalem, Yudea dan daerah di seberang sungai Yordan.
Ø  Ucapan Bahagia (5:1-12)
Bagian ini merupakan rangkaian khotbah Yesus di bukit, yang mana dimulai dari pasal 5-7. Dalam bagian ini dikisahkan sabda bahagia yang ditujukan kepada mereka yang miskin, kecil, terpinggirkan dan sengsara akibat status social yang dimiliki juga kesetiaan mereka pada kerajaan Allah.

Ø  Garam Dunia Dan Terang Dunia (5:13-16)
Jati diri manusia dalam bagian ini dilambangkan Yesus sebagai garam dan terang dunia. Oleh karena itu, setiap orang dituntut untuk setia pada jati diri tersebut. Dengannya dirinya sendiri juga orang lain yang berada di sekitarnya bisa dihantar pada kebisaaan berbuat baik demi kemuliaan nama Bapa di Surga.

Ø  Yesus Dan Hukum Taurat (5:17-48)
Ini adalah sebuah bagian yang sangat panjang, karena terdiri atas 31 ayat. Dalam bagian ini Yesus menekankan pentingnya hukum Taurat dalam membentuk manusia beriman menjadi pribadi yang berkenan kepada Allah. Oleh karena itu, kedatangan Yesus bukanlah untuk meniadakan hukum Taurat melainkan menggenapinya. Penggenapan hukum Taurat oleh Yesus menandakan tawaran menuju keselamatan. Taurat hadir untuk menunjukkan kepada manusia, soal pentingnya menjadi sempurna sama seperti Bapa di Surga yang sempurna adanya.

Ø  Hal Memberi Sedekah (6:1-4)
Pemberian sedekah kepada mereka yang membutuhkan, adalah hal yang amat terpuji. Namun dalam hal memberi sedekah, Yesus memperingatkan kita semua untuk melakukannya dengan tulus. Ketulusan hati kita dalam memberi ditandai dengan tidak adanya keinginan agar pemberian kita dilihat banyak orang. Oleh karena itu, Ia menganjurkan kita untuk memberi tanpa membesar-besarkan pemberian sehingga diketahui oleh banyak orang.



Ø  Hal Berdoa (6:4-15)
Sama halnya dengan memberi, dalam bagian ini Yesus juga menekankan pentingnya ketulusan hati dalam berdoa. Kita hendaknya tidak berseru sekuat mungkin atau pun tampil di depan banyak orang dalam berdoa. Dalam berdoa, hendaknya kita merendahkan diri di hadapan Allah dan menyampaikan isi hati yang paling dalam kepadanya. Hanya dalam kondisi demikian, kita dImampukan membuka diri di hadapan Allah dan membiarkan Allah berkarya dalam diri kita. Selain itu pula, dalam bagian terakhir dari perikop ini, Yesus menekankan pentingnya pengampunan pada sesame. Dalam pengampunan kita menjadi serupa dengan Allah yang Maha Pengampun, juga belajar untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Pribadi yang rela memaafkan tanpa diminta.

Ø  Hal Berpuasa (6:16-18)
Bagian ini berisikan hal yang penting untuk diperhatikan dalam berpuasa. Sama seperti hal memberi sedekah dan berdoa, dalam hal berpuasa Yesus juga menekankan pentingnya sikap ketulusan dan kerendahan hati. Puasa adalah doa. Dalam berpuasa hendaknya bukan kebesaran nama yang dicari lewat opini orang yang melihat puasa yang kita jalani. Oleh karena itu, penting untuk senantiasa menjaga hati. Biarlah Bapa melihat yang tersembunyi dan membalasnya kepadamu.

Ø  Hal Mengumpulkan Harta (6:19-24)
Dalam bagian ini Yesus menekankan pentingnya mengumpulkan harata di Surga. Itulah kebaikan. Mengapa ? Karena harta dunia menjauhkan manusia dari Allah dan sesame. Harta dunia menumbuhkan dalam diri manusia sikap bermegah atas kemampuan diri sendiri, sehingga Allah dijauhkan karenanya juga sesame menjadi semakin dipandang tidak berarti.

Ø  Hal Kekuatiran (6:25-34)
Dalam bagian ini Yesus menekankan pentingnya sikap pasrah kepada Allah. Hanya mereka yang mampu berpasrahlah yang sanggup melewati setiap kesulitan dalam hidup dengan tegar hati. Karena kepasrahan menjadikan manusia terbuka pada rencana Allah, hari-hari hidup mereka akan senantiasa dihiasi dengan rupa-rupa perbuatan baik. Darisanalah harta Surgawi berasal.
Ø  Hal Menghakimi (7:1-5)
Dalam bagian ini Yesus menekankan agar hendaknya tidak ada yang saling menghakimi satu sama lain, selama diri sendiri tidak mampu hidup sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, tindakan nyata lebih penting dalam menjadikan manusia dipenuhi kebajikan, ketimbang kecenderungan menghakimi orang lain sementara diri sendiri hidup tidak sebagaimana mestinya.

Ø  Hal Yang Kudus Dan Berharga (7:6)
Bagian ini berbicara tentang pentingnya penghargaan kepada barang kudus dan berharga. Hanya kepada Allah yang kuduslah barang kudus ditujukan, karena percuma memberikan barang yang kudus dan berharga kepada sesuatu yang tidak kudus.

Ø  Hal Pengabulan Doa (7:7-11)
Bapa kita adalah Bapa yang Maha Baik. Ia selalu memberikan yang terbaik kepada mereka yang meminta dari padaNya. Jika manusia yang jahat saja tahu memberikan yang terbaik kepada anaknya, bagaimana mungkin Bapa yang baik tidak mampu melakukannya ?

Ø  Jalan Yang Benar (7:12-14)
Dalam bagian ini, Yesus menekankan dua hal yaitu : jangan pernah melakukan apa yang tidak kau ingin orang lain perbuat kepadaMu; yang mana adalah ringkasan isi seluruh kitab Taurat dan jalan menuju keselamatan yang sering kali penuh dengan penderitaan duniawi sehingga hanya sedikit orang yang berminat untuk melaluinya.

Ø  Hal Pengajaran Yang Sesat (7:15-23)
Dalam bagian ini Yesus mengajarkan cara mengenali para nabi palsu yang diibaratkan sebagai serigala yang menyamar sebagai domba. Caranya ialah dengan mengenali buah dari perbuatan para nabi palsu yang mana tak pernah mendatangkan kebaikan. Dalam mereka tak ada keselamatan.

Ø  Dua Macam Dasar (7:24-27)
Sumber kebijaksanaan adalah keterbukaan terhadap sabda Allah dan ketekunan untuk menghidupi sabda itu dalam hidup setiap hari. Mereka yang melakukan semuanya itu diibaratkan Yesus sebagai orang yang membangun rumahnya di atas batu, sehingga bilamana badai dating, rumah itu tetap berdiri kokoh kuat.

Ø  Kesan Pendengar (7:28-29)
Inilah bagian dimana Matius melukiskan tanggapan mereka yang mendengarkan khotbah di atas bukit, dimana semua orang mengekspresikan ketakjuban mereka pada Yesus sebagai guru bijaksana yang berbeda dari semua ahli Taurat dan orang Farisi.

Ø  Yesus Menyembuhkan Seorang Yang Sakit Kusta (8:1-4)
Bagian ini berisikan kisah pasca khotbah di bukit. Dalam perjalanannya menuruni bukit, Yesus dihampiri oleh seorang sakit kusta. Karena imannya pada Yesus, ia pun disembuhkan. Akhir dari kisah ini menggambarkan pesan Yesus kepada si kusta yang baru saja disembuhkan untuk tidak menceritakan apa yang terjadi padanya. Karena hal terpenting, adalah beranjak kepada Bait Allah dan mempersembahkan persembahan yang diperintahkan oleh Musa.

Ø  Yesus Menyembuhkan Hamba Seorang Perwira Di Kapernaum (8:5-13)
Ini adalah sebuah kisah yang menggambarkan besarnya iman seorang perwira Romawi, yang dianggap sebagai orang kafir oleh orang Yahudi. Imannya yang mendalam atas keselamatan yang diwartakan oleh Yesus mendatangkan kesembuhan kepada hamba yang amat dikasihinya. Yesus bahkan memuji perwira itu karena kebesaran imannya yang melebihi orang Israel manapun. Kisah ini diakhiri dengan ajakan Yesus untuk bertobat, khususnya kepada bangsa Israel. Karena jika mereka menutup mata dan telinga pada keselamatan yang dianugerahkan kepada mereka, kebinasaanlah yang akan mereka terima.

Ø  Yesus Menyembuhkan Ibu Mertua Petrus Dan Orang-Orang Lain (8:14-17)
Bagian in mengisahkan mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Dimulai dari penyembuhan atas mertua Petrus yang terbaring karena demam dan dilanjutkan dengan orang-orang lain yang dating kepada Yesus berbondong-bondong untuk disembuhkan dari penyakit yang diderita juga dari roh jahat yang membelenggu.

Ø  Hal Mengikut Yesus ((8:18-22)
Bagian ini berbicara mengenai syarat mengikuti Yesus, yang adalah kerelaan untuk melepas segala-galanya : harta, kuasa juga keluarga.

Ø  Angin Rebut Diredakan (8:23-27)
Bagian ini mengisahkan perjalanan Yesus bersama para murid melewati danau. Dalam perjalanan, mereka diombang-ambingkan oleh angina dan ombak. Kejadian ini lantas menciutkan hati para murid, sehingga mereka membangunkan Yesus. Yesus pun lantas mempertanyakan iman mereka karenanya dan menenangkan angina dan danau itu.

Ø  Dua Orang Yang Kerasukan Disembuhkan (8:28-34)
Bagian ini merupakan kelanjutan kisah sebelumnya, dimana Yesus bersama dengan para murid menyeberangi danau. Dalam kisah ini, Yesus dan para muridnya telah tiba di daratan. Sesampainya mereka di daratan, mereka “disambut” oleh dua orang yang kerasukan setan. Mereka adalah orang yang sangat kuat dan berbahaya, tak ada satu pun belenggu yang mampu mengikat mereka. Manakala melihat kedatangan Yesus, roh-roh jahat yang merasuki dua orang tersebut ketakutan padaNya.  Mereka pun memohon agar Yesus tidak menyakiti mereka. Oleh karena itu, Yesus memenuhi permintaan roh-roh jahat itu untuk pindah dari dua orang tersebut ke dalam babi-babi yang sedang digembalakan tak jauh dari sana. Peristiwa ini menimbulkan penolakan terhadap Yesus oleh penduduk di sekitar daerah situ.

Ø  Orang Lumpuh Disembuhkan (9:1-8)
Dalam kisah ini, ditampilkan oleh Matius dua hal penting yaitu : disembuhkannya seorang lumpuh oleh Yesus lewat sabda : “Percayalah, hai anakKu, dosamu sudah diampuni” dan “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu”. Hal kedua adalah kuasa Anak Manusia di dunia dalam mengampuni dosa orang, sebagai tanggapan atas kritikan ahli Taurat yang ada disitu soal pengampunan dosa yang diberikan oleh Yesus kepada si lumpuh.

Ø  Matius Pengikut Cukai Mengikut Yesus (9:9-13)
Dalam bagian ini, dikisahkan dua hal penting yaitu : dipanggilnya Matius oleh Yesus untuk mengikutiNya sebagai murid dan panggilan Yesus untuk menyelamatkan orang berdosa sebagai tanggapan atas kritikan ahli Taurat karena Yesus makan bersama para pemungut cukai dan orang berdosa.

Ø  Hal Berpuasa (9:14-17)
Bagian ini berisikan tanggapan Yesus, atas kritik dari para ahli Taurat  kepada Yesus dan para muridNya yang tidak berpuasa sementara para ahli Taurat dan Farisi sedang berpuasa. Hal tersebut ditanggapi oleh Yesus dengan menggunakan perumpamaan sahabat mempelai laki-laki yang hanya akan berpuasa saat mempelai laki-laki diambil dari mereka, kain baru yang tidak bisa ditempelkan pada baju tua dan anggur baru yang tak akan diisi ke dalam kantong kulit yang tua.

Ø  Anak Kepala Rumah Ibadat. Perempuan Yang Sakit Pendarahan (9:18-26)
Dalam bagian ini dikisahkan dua mukjizat yang dilakukan oleh Yesus. Mukjizat yang pertama adalah seorang perempuan yang telah lama mengalami sakit pendarahan menjadi sembuh ketika menjamah jubah Yesus. Tindakan itu dikarenakan iman dari si perempuan akan kuasa Yesus. Perisitwa yang kedua adalah dibangkitkanNya anak perempuan dari kepala rumah ibadat. Anak perempuan tersebut dibangkitkan oleh Yesus seperti membangunkan seseorang dari tidurnya.

Ø  Yesus Menyembuhkan Mata Dua Orang Buta (9:27-31)
Ini adalah sebuah kisah lain, dimana Yesus menyembuhkan mata dua orang buta sekaligus. Kisah penyembuhan ini berawal dari seruan iman mereka yang tiada hentinya kepada Yesus sementara Yesus dalam perjalananNya mewartakan kerajaan Allah. Keteguhan hati dan kepercayaan mereka yang mendalam akhirnya membuka jalan bagi mereka menuju kesembuhan. Bagian ini diakhiri dengan pesan Yesus kepada mereka untuk tidak mewartakan apa yang mereka alami. Meski yang terjadi justru sebaliknya, mereka justru memasyhurkan nama Allah.

Ø  Seorang Bisu Disembuhkan (9:32-34)
Bagian ini berkisah tentang mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Mukjizat yang belum pernah dilihat oleh seorang pun di Israel. Mukjizat yang dimaksud, adalah disembuhkanNya seorang bisu yang kerasukan setan.

Ø  Belas Kasihan Yesus Terhadap Orang Banyak (9:35-38)
Dalam bagian ini dikisahkan isi hati Yesus yang melihat begitu banyak orang yang sakit dan lemah. Mereka ibarat domba tanpa gembala. Untuk itu, kepada para muridNya Yesus berkata : “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu”.

Ø  Yesus Memanggil Kedua Belas Rasul (10:1-4)
Dalam bagian ini dikisahkan Yesus yang memanggil kedua belas rasul. Kepada mereka Yesus memberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Ø  Yesus Mengutus Kedua Belas Rasul (10:5-15)
Sesudah para rasul dipilih, mereka lantas diutus oleh Yesus kepada para domba-domba yang hilang dari kawanan Israel guna memberitakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Mereka diutus dengan membawa pakaian seadanya dan dengan pesan untuk tinggal di tempat dimana mereka diterima, juga banyak syarat lainnya.

Ø  Penganiayaan Yang Akan Datang Dan Pengakuan Akan Yesus (10:16-33)
Bagian ini merupakan nasehat Yesus kepada para murid perihal pengutusan mereka. Mereka diibaratkan bagai domba yang diutus ke tengah serigala. Untuk itu Yesus meminta mereka untuk cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.


Ø  Yesus Membawa Pemisahan. Bagaimana Mengikut Yesus (10:34-11:1)
Perikop ini berisikan kelanjutan nasehat Yesus kepada para murid yang diutusNya. Intinya berbicara tentang maksud kedatangan Yesus dan bagaimana sikap yang tepat dalam mengikutinya. Ia bersabda bahwa kedatanganNya bukan untuk membawa damai tapi pedang. Oleh karena itu, siapapun yang mengikuti Yesus hendaknya sungguh menyangkali dirinya sendiri. Bagian ini ditutup dengan perginya Yesus untuk mengajar dan memberitakan injil di dalam kota-kota.

Ø  Yesus Dan Yohanes Pembaptis (11:2-19)
Bagian ini merupakan jawaban atas pertanyaan murid-murid Yohanes perihal identitas Yesus. Apakah Yesuslah yang akan datang itu atau haruskah mereka menunggu yang lain ?” Dalam menjawab pertanyaan itu, Yesus menggunakan karyaNya sendiri sebagai landasan untuk menilai siapakah Dia sebenarnya.

Ø  Yesus Mengecam Beberapa Kota (11:20-24)
Bagian ini berbicara mengenai sikap Yesus yang mengecam beberapa kota karena kebutaan mereka yang tidak mau bertobat, kendati disanalah Yesus melakukan banyak mukjizat. Kecaman tersebut berintikan hukuman terakhir yang akan mereka peroleh akan menjadi lebih berat ketimbang Sodom sendiri.

Ø  Ajakan Juruselamat (11:25-30)
Bagian ini berisi ungkapan syukur Yesus kepada Bapa karena rahmat pengertian akan keselamatan yang boleh dimengerti oleh mereka yang kecil, kepada merekalah Yesus berkenan. Selain itu, Yesus mengajak semua orang untuk dating kepadaNya, karena dalam Dialah ada ketenangan. Ia adalah Sang Guru Sejati karena pribadinya yang lembut dan rendah hati.

Ø  Murid-Murid Memetik Gandum Pada Hari Sabat (12:1-8)
Dalam bagian ini Yesus menekankan pentingnya belas kasihan dan bukan persembahan, karena itulah yang berkenaan di hati Allah. Penekanan ini adalah tanggapan Yesus atas kritik orang-orang Farisi kepada murid-muridNya yang memetik gandum pada hari sabat. Anak Mnusia adalah Tuhan atas hari sabat.

Ø  Yesus Menyembuhkan Orang Pada Hari Sabat (12:9-15a)
Bagian ini berkisah tentang pertanyaan jebakan orang-orang Farisi atas tindakan Yesus yang menyembuhkan orang pada hari sabat. Pertanyaan yang dimaksud adalah “Bolehkah menyembuhkan orang pada hari sabat ?” TanggapanYesus atas pertanyaan itu, adalah “Manusia lebih berharga dari pada domba. Karena itu boleh berbuat baik pada hari sabat.” Tanggapan ini lantas membuat orang-orang Farisi bungkam, tanpa mampu berkutik dan bersekongkol untuk membunuh Yesus.

Ø  Yesus Hamba Tuhan (12:15b-21)
Bagian ini merupakan sebuah penegasan akan identitas Yesus yang lewat karyaNya, tergenapilah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, bahwa Yesus adalah Hamba Yahwe.

Ø  Yesus Dan Beelzebul (12:22-37)
Kisah ini diawali dengan diusirnya roh jahat dari orang yang kerasukan oleh Yesus. Gelar “Anak Daud” yang diberikan oleh mereka yang berada di dekat situ lantas menimbulkan kecemburuan dalam diri orang Farisi dan mereka pun menyamakan Yesus dengan Beelzebul; penghulu setan. Hal itu ditanggapi Yesus dengan perumpamaan soal buah yang baik selalu datang dari pohon yang baik pula.

Ø  Tanda Yunus (12:38-42)
Bagian ini merupakan tanggapan Yesus kepada para ahli Taurat dan orang Farisi yang meminta tanda agar mereka percaya kepada Yesus. Permintaan itu ditanggapi oleh Yesus dengan mengatakan bahwa kepada mereka tak akan diberikan tanda lain selain tanda nabi Yunus. Yang dimaksudkan Yesus, adalah kebangkitanNya dari alam maut setelah 3 hari berada dalam kegelapan makam.


Ø  Kembalinya Roh Jahat (12:43-45)
Bagian ini berbicara tentang sifat roh jahat yang mana setelah diusir, akan mengembara ke tempat yang tandus untuk mencari perhentian. Namun ketika perhentian tidak ia peroleh, ia akan kembali kepada orang yang dihinggapinya sebelumnya dengan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya guna menjadikan kondisi orang tersebut menjadi lebih buruk dari sebelumnya.

Ø  Yesus Dan Sanak Saudara-Nya (12:46-50)
Bagian ini berkisah soal tanggapan Yesus soal pemberitahuan bahwa ibu dan sanak – saudaraNya sedang menunggu untuk berjumpa denganNya. Tanggapan Yesus berintikan ibu dan saudaraNya adalah mereka yang melakukan kehendak BapaNya di Surga.

Ø  Perumpamaan Tentang Seorang Penabur (13:1-23)
Ini adalah perumpamaan yang menggambarkan tiga tipe orang beriman, yaitu mereka yang menerima sabda Allah tanpa pengertian, menerima sabda Allah tanpa pembatinan dan mereka yang menerima sabda Allah dan memahaminya dengan sungguh. Dari pada merekalah buah-buah kehidupan yang baik berasal.

Ø  Perumpamaan Tentang Lalang Di Antara Gandum (13:24-30) & Penjelasan Perumpamaan Tentang Lalang Di Antara Gandum (13:36-43)
Perumpamaan ini berkisah tentang kejahatan yang senantiasa akan merongrong kebaikan. Namun pada akhirnya kejahatan akan dibedakan dari kebaikan dan untuk kejahatan akan berujung pada kebinasaan.

Ø  Perumpamaan Tentang Biji Sesawi Dan Ragi (13:31-35)
Bagian ini berisikan penjelasan Yesus tentang apakah sebenarnya kerajaan Allah itu ? Biji sesawi dan ragi adalah contoh kerajaan Allah itu sendiri. Seringkali banyak orang menutup mata padanya, namun dalamnyalah ada keselamatan yang besar.



Ø  Perumpamaan Tentang Harta Terpendam dan Mutiara Yang Berharga (13:44-46)
Ini adalah penjelasan lain lagi perihal apakah kerajaan Allah itu. Dalam bagian ini, kerajaan Allah diibaratkan sebagai harta terpendam dan mutiara yang berharga, yang mana untuk memperolehnya orang rela mengorbankan segala-galanya.

Ø  Perumpamaan Tentang Pukat (13:47-52)
Kerajaan Allah juga bisa diibaratkan seperti pukat, dimana dalamnya yang baik dan yang jahat akan dipisahkan satu sama lain dan diberikan ganjaran yang sesuai.

Ø  Yesus Ditolak Di Nazaret (13:53-58)
Tak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya, merupakan inti dari bagian ini. Di tempat asalnya sendiri, Yesus mengalami penolakan karena mewartakan kerajaan Allah dan siapa diriNya. Orang cenderung memandang Yesus dengan kaca mata sendiri dan tak berani bertolak lebih dari itu.

Ø  Yohanes Pembaptis Dibunuh (14:1-12)
Bagian ini mengisahkan bagaimana Yohanes dibunuh. Kepalanya dipenggal sebagai hadiah dari Herodes kepada Puteri Herodias karena penampilannya yang menyukakan hati raja. Hadiah tersebut diminta oleh Herodias lewat puterinya karena dendamnya pada Yohanes yang melarang Herodes kawin dengan Herodias yang adalah isteri dari saudaranya sendiri.

Ø  Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang (14:13-21)
Inilah mukjizat penggandaan roti yang dilakukan oleh Yesus karena ketergerakkan hatiNya oleh belas kasihan kepada mereka yang mengikutiNya. Menyuruh mereka pulang dengan perut kosong adalah pilihan yang sulit. Untuk itu Ia memberi mereka makan dengan menggandakan roti dan ikan milik para murid.

Ø  Yesus Berjalan Di Atas Air (14:22-33)
Dalam bagian ini dikisahkan perisitiwa ajaib, dimana Yesus berjalan di atas air setelah menyuruh murid-muridNya berangkat dahulu sementara ia menyuruh orang lain untuk pulang dan ia sendiri berdoa di bukit seorang diri. Hal penting yang diungkapkan disini adalah pentingnya memiliki iman yang sungguh dating dari dalam hati.

Ø  Yesus Menyembuhkan Orang-Orang Sakit di Genesaret (14:34-36)
Peristiwa penyembuhan di Genesaret terjadi dengan cara yang unik, yaitu menjamah jumbai jubah Yesus. Dalamnya tersirat ungkapan iman yang mendalam akan Yesus.

Ø  Perintah Allah dan Adat Istiadat Yahudi (15:1-20)
Bagian ini berbicara perihal pentingny menyelaraskan kata dan perbuatan, karena yang tidak disukai Allah adalah pemuliaan nama Allah yang hanya lewat bibir namun hati mereka sendiri terlalu berpegang pada adat-istiadat dan perintah manusia.

Ø  Perempuan Kanaan Yang Percaya (15:21-28)
Bagian ini mengisahkan keteguhan hati seorang perempuan Kanaan yang memintai pertolongan Yesus untuk menyembuhkan anak perempuanNya yang sedang kerasukan roh jahat. Dengan segala cara ia mencoba meyakinkan Yesus bahwa dirinya terbuka pada keselamatan yang Yesus wartakan.

Ø  Yesus Menyembuhkan Banyak Orang Sakit (15:29-31)
Bagian ini berkisah perihal begitu banyaknya orang yang sakit dating kepada Yesus di atas bukit guna beroleh kesembuhan dari padaNya. Mereka semua disembuhkan oleh Yesus. Hal ini menimbulkan rasa takjub yang mendalam di dalam diri mereka dan nama Allah dimuliakan karenaNya.

Ø  Yesus Memberi Makan Empat Ribu Orang (15:32-39)
Inilah mukjizat penggandaan roti kedua yang dilakukan oleh Yesus. Kondisinya sama dengan mukjizat penggandaan roti yang pertama, namun jumlah yang makan hari ini sekitar 4000-an laki-laki, sedangkan jumlah perempuan dan anak-anak tidak dirincikann secara jelas oleh penginjil Matius.


Ø  Orang Farisi Dan Saduki Meminta Tanda (16:1-4)
Bagian ini berkisah tentang orang Farisi dan Saduki yang datang meminta sebuah tanda dari Surga untuk mencobai Yesus. Permintaan mereka lantas ditanggapi oleh Yesus dengan penegasan sekali lagi bahwa kepada mereka hanya akan diberikan tanda nabi Yunus. Lalu Yesus beranjak pergi meninggalkan mereka.

Ø  Tentang Ragi Orang Farisi Dan Saduki (16:5-12)
Kisah ini terjadi pada saat para murid lupa membawa roti dalam perjalanan mereka dalam menyeberangi danau bersama dengan Yesus. Saat itu lantas Yesus mengajarkan kepada para murid untuk waspada terhadap ragi orang Farisi dan Saduki. Mulanya para murid menyangka bahwa yang diajarkan Yesus sebagai peringatan karena tidak membawa roti. Namun usai dijelaskan dengan saksama, mereka pun sadar kalau yang dimaksud oleh Yesus adalah ajaran orang Farisi dan Saduki yang mana diibaratkan oleh Yesus dengan kata ragi.

Ø  Pengakuan Petrus (16:13-20)
Bagian ini berkisah tentang pendapat para murid yang diminta oleh Yesus tentang siapakah Dia menurut para murid. Ada rupa-rupa gelar yang diberikan dan semua itu berasal dari “kata orang” semata. Karena itu, Yesus menegaskan sekali lagi pertanyaanNya : menurut para murid, siapakah Yesus itu ? Petrus lantas menjawab bahwa Yesus adalah Mesias, Putera Allah yang hidup. Jawaban Petrus mengungkapkan imannya yang mendalam dan sejak saat itu ia menjadi batu karang gereja.

Ø  Pemberitahuan Pertama Tentang Penderitan Dan Syarat-Syarat Mengikuti Dia (16:21-28)
Bagian ini diawali dengan pengutaraan rencana perjalanan Yesus, dimana Ia harus pergi ke Yerusalem untuk menderita, dibunuh dan bangkit pada hari ketiga. Rencana yang menggoyahkan hati Petrus dan ia pun menegor Yesus untuk tidak melakukannya. Namun teguran Petrus ditanggapi Yesus dengan menyatakan bahwa perkataan Petrus berasal dari si Iblis yang berusaha menghalangi jalan menuju pemenuhan keselamatan dalam diri Yesus. Selain itu Yesus sekali lagi menegaskan bahwa siapa pun yang mau mengikuti Dia hendaknya sungguh menyangkali dirinya sendiri.

Ø  Yesus Dimuliakan Di Atas Gunung (17:1-13)
Perisitiwa ini terjadi di atas sebuah gunung yang tinggi. Matius tidak memberi gambaran detail tentang gunung apakah ini. Dalam peristiwa ini murid yang ikut bersama Yesus ke gunung, adalah Petrus, Yakobus dan Yohanes. Di depan mata mereka, Yesus berubah rupa. WajahNya bercahaya dan pakaiannya bersinar putih terang. Saat itu juga Nampak Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Peristiwa ini membuat para murid gembira sekaligus takut. Namun Yesus menghampiri mereka dan menghilangkan ketakutan yang mereka rasakan. Bagian ini ditutup dengan perintah Yesus untuk tidak mengisahkan kerjadian tersebut kepada siapapun, juga penjelasan Yesus perihal kedatangan Elia yang kedua kalinya namun manusia memperlakukannya seturut kehendak mereka. Penjelasan itu lantas membuat mereka mengerti bahwa Elia yang dimaksudkan oleh Yesus adalah Yohanes Pembaptis.

Ø  Yesus Menyembuhkan Seorang Anak Muda Yang Sakit Ayan (17:14-21)
Mukjizat penyembuhan ini terjadi setelah Yesus dan tiga murid turun dari gunung. Saat itu mereka dihampiri seorang ibu yang memohon kepada Yesus agar anaknya yang sakit ayan boleh disembuhkan. Anak itu menjadi ayan karena ada roh jahat yang tinggal dalam dirinya. Roh jahat itu pun dihardik Yesus. Dari situ para murid belajar bahwa iman adalah kunci utama dari keberhasilan setiap karya baik yang hendak dilakukan.

Ø  Pemberitahuan Kedua Tentang Penderitaan Yesus (17:22-23)
Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus disampaikan Yesus saat mereka semua berada bersama di Galilea. Hal ini menimbulkan kesedihan yang mendalam di dalam diri para murid.

Ø  Yesus Membayar Bea Untuk Bait Allah (17:24-27)
Kisah ini menggambarkan Yesus yang ditagih bea untuk bait Allah. Suatu hal yang asing karena bea untuk bait Allah hanya ditagih dari orang asing. Meskipun begitu, Yesus tetap membayarkannya agar tidak menjadi batu sandungan. Petrus pun ia perintahkan untuk pergi memancing. Dalam mulut ikan pertama yang dipancing, akan ditemukan 4 dirham untuk bea dari Yesus dan Petrus, dan terjadilah demikian.

Ø  Siapa Yang Terbesar Dalam Kerajaan Sorga (18:1-5)
Kisah ini dimulai dengan perdebatan yang terjadi di antara para murid perihal siapakah yang terbesar dalam kerajaan Surga. Hal ini langsung ditanggapi oleh Yesus dengan menempatkan seorang anak kecil di antara para murid. Yesus ingin para murid belajar kerendahan hati dan keterbukaan dari seorang anak kecil agar menjadi yang terbesar dalam kerajaan Surga.

Ø  Siapa Yang Menyesatkan Orang (18:6-11)
Bagian ini merupakan kelanjutan dari perikop sebelumnya. Yesus menekankan agar tak seorang pun yang boleh menyesatkan anak kecil yang beriman kepada Yesus. Anak kecil begitu dicintai oleh Yesus karena ada malaikat mereka yang senantiasa memandang wajah Bapa di Surga.

Ø  Perumpamaan Tentang Domba Yang Hilang (18:12-14)
Dalam perumpamaan ini Yesus menegaskan betapa berharganya menyelamatkan seorang pendosa, ketimbang Sembilan puluh Sembilan orang yang tidak membutuhkan pertobatan. Ksrena dari sanalah ada sukacita besar di Surga.

Ø  Tentang Menasihati Sesame Saudara (18:15-20)
Dalam bagian ini, Yesus menekankan pentingnya sesame dalam menuntun sesame yang tersesat untuk kembali ke jalan yang benar. Teguran dan doa bersama adalah media yang tepat dalam menghadirkan Tuhan dalam hidup setiap hari.

Ø  Perumpamaan Tentang Pengampunan (18:21-35)
Allah di Surga adalah Allah yang Maha Pengampun. Untuk itu Yesus mengajak dan mengajarkan kepada para murid untuk berani mengampuni sesame yang bersalah sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali. Artinya pengampunan yang tak berkesudahan hendaknya diberikan kepada sesame yang bersalah kepada kita. Mengapa harus sebanyak itu ? Karena dari situlah kesungguhan hati dalam mengampuni diuji.

Ø  Perceraian (19:1-12)
Bagian ini dimulai dengan pertanyaan jebakan yang dilontarkan oleh orang Farisi, perihal boleh tidaknya menceraikan isteri dengan alasan apa saja. Hal tersebut ditanggapi Yesus dengan berkata bahwa dalam perkawinan, pria dan wanita dijadikan satu. Oleh karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. Tak seorang pun boleh menceraikan isterinya kecuali karena zinah. Jika hal itu tidak terjadi, maka si prialah yang berzinah.

Ø  Yesus Memberkati Anak-Anak (19:13-15)
Sementara berbicara, orang-orang membawa anak kecil kepada Yesus agar Ia menumpangkan tanganNya atas mereka dan mendoakan mereka juga. Akan tetapi orang-orang itu dihalangi para murid. Melihat hal itu, Yesus bersabda “Biarkanlah anak-anak itu, jangan menghalang-halangi mereka sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan Surga”. Lalu Yesus menumpangkan tangan atas mereka dan berangkat dari situ.

Ø  Orang Muda dan Kaya (19:16-26)
Bagian ini berbicara tentang seorang anak muda kaya yang datang menghampiri Yesus untuk bertanya bagaimana ia bisa beroleh hidup kekal. Kepadanya Yesus menyuruh untuk melaksanakan semua yang tertulis dalam hukum Taurat. Karena ia telah melakukan semuanya sejak kecil, satu hal terakhir yang diminta Yesus adalah meninggalkan segala yang ia miliki dan mengikuti Yesus. Permintaan Yesus menimbulkan kesedihan mendalam pada diri si anak muda. Menanggapi hal itu, Yesus bersabda bahwa sukar sekali orang kaya masuk kerajaan Surga.

Ø  Upah Mengikut Yesus (19:27-30)
Dalam bagian ini Yesus memberitahukan pada para murid bahwa dilipatgandakannya segala yang ditinggalkan dan perolehan hidup kekal, adalah upah yang akan diterima oleh mereka yang setia dalam mengikuti Yesus.

Ø  Perumpamaan Tentang Orang-Orang Upahan Di Kebun Anggur (20:1-16)
Dalam perumpamaan ini Yesus menggambarkan DiriNya sebagai “Pemilik kebun anggur yang adil”. Entah siapa yang datang terdahulu maupun yang terakhir, tetap akan diberiNya keselamatan yang sama. Hal ini berbicara mengenai pintu pertobatan yang akan selalu terbuka sama bagi siapa saja; entah ia datang terdahulu ataupun yang terakhir.

Ø  Pemberitahuan Ketiga Tentang Penderitaan Yesus (20:17-19)
Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus terjadi sewaktu Yesus hendak berangkat ke Yerusalem. Yesus menekankan sekali lagi bahwa Ia akan diserahkan kepada para Imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dihukum mati, diserahkan kepada bangsa asing untuk disesah dan diolok-olok bahkan disalibkan. Namun pada hari ketiga Ia akan bangkit dari antara orang mati.

Ø  Permintaan Ibu Yakobus Dan Yohanes. Bukan Memerintah Melainkan Melayani (20:20-28)
Bagian ini berkisah tentang permintaan dari ibu Yakobus dan Yohanes kepada Yesus untuk memberikan kepada anak-anaknya tempat istimewa dalam kerajaanNya; satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan Yesus. Permintaan itu ditanggapi Yesus dengan pernyataan bahwa perihal duduk di sebelah kiri dan kanan, adalah pemberian dari Bapa kepada mereka yang mana berkenaan di hati Bapa. Selain itu, Yesus juga mengajak para murid untuk hendaknya menyadari bahwa mereka dipanggil untuk melayani bukan dilayani.

Ø  Yesus Menyembuhkan Dua Orang Buta (20:29-34)
Peristiwa ini terjadi saat Yesus bersama dengan para murid berada dalam perjalanan keluar dari Yerikho, mereka diikuti oleh dua orang buta yang tanpa henti berseru memohon penyembuhan dari Yesus. Keteguhan hati mereka menghantarkan mereka pada kesembuhan. Mereka pun bisa melihat lagi dan mulai mengikuti Yesus dalam perjalananNya.


Ø  Yesus Dielu-Elukan Di Yerusalem (21:1-10)
Kisah ini dimulai dengan diutusnya dua orang murid mendahului Dia masuk ke dalam Yerusalem, dengan tujuan agar mereka mencari seekor keledai betina untuk ditunggangi Yesus. Hal ini mesti terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan nabi. Usai menemukan keledai dimaksud, mereka membawa keledai tersebut bersama dengan anaknya, mengalasi keledai tersebut dengan pakaian mereka. Usai Yesus naik ke atasnya, Ia pun diarak masuk ke Yerusalem. Jalan yang dilalui Yesus pun dihiasi dengan hamparan kain juga ranting-rating pohon. Di akhir cerita, Matius mengisahkan diberinya gelar baru oleh orang-orang yang ada disitu “Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea”.

Ø  Yesus Menyucikan Bait Allah (21:12-17)
Dalam kisah ini digambarkan tindakann Yesus dalam menyucikan Bait Allah yang mana telah dijadikan tempat jual-beli, bahkan sarang penyamun. TindakanNya mendapat kecaman dari semua orang yang ada di bait Allah.

Ø  Yesus Mengutuk Pohon Ara (21:18-22)
Kisah ini terjadi di pagi hari ketika Yesus berada dalam perjalanan kembali ke Yerusalem. Saat itu Ia merasa begitu lapar. Dalam perjalanan, ditemukanNya sebatang pohon ara yang tidak berbuah, karena bukan musim berbuah. Meskipun begitu, hal itu menimbulkan rasa marah dalam hati Yesus. Pohon ara itu pun dikutuk

Ø  Pertanyaan Mengenai Kuasa Yesus (21:23-27)
Ini merupakan bagian dimana kuasa Yesus dipertanyakan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Pertanyaan tersebut ditanggapi Yesus dengan memberikan sebuah umpan balik, yaitu asal baptisan Yohanes, sebagai syarat agar pertanyaan mereka dijawab oleh Yesus. Ketidakmampuan mereka dalam menjawab pertanyaan itu, lantas akhirnya menjadi alasan bagi Yesus untuk tidak menjawab pertanyaan mereka mengenai dari mana kuasa Yesus berasal.



Ø  Perumpamaan Tentang Dua Orang Anak (21:28-32)
Perumpamaan ini berkisah tentang dua orang anak; yang satu menerima perintah bapanya namun tidak melaksanakan dan yang satu lagi menolak perintah bapanya, namun lantas menyesal dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh bapanya. Perumpamaan ini dimaksudkan untuk menekankan sekali lagi bahwa betapa besarnya suka cita besar jika ada pendosa yang bertobat, karena kepada merekalah seruan pertobatan menuju keselamatan ditujukan.

Ø  Perumpamaan Tentang Penggarap-Penggarap Kebun Anggur (21:33-46)
Perumpamaan ini berbicara tentang penggarap yang buta akan tanggung jawabnya sendiri. Keserakahannya menjadikan dia lupa akan jati dirinya yang sebenarnya. Tawaran untuk kembali telah diusahakan terus-menerus, namun tak pernah dihiraukan. Akhirnya kebinasaanlah yang menjadi ganjaran atas semua perbuatannya yang menolak rahmat keselamatan.

Ø  Perumpamaan Tentang Perjamuan Kawin (22:1-14)
Perumpamaan ini berbicara tentang undangan untuk masuk ke dalam perjamuan abadi. Banyak orang yang tak menghiraukannya, bahkan menolak undangan itu. Kepada mereka kebinasaan dalam kegelapan yang paling gelap diberikan. Selain itu, ada pula orang yang menerima undangan itu, namun tak sungguh menghayatinya. Untuk mereka juga kebinasaan ditujukan.

Ø  Tentang Membayar Pajak Kepada Kaisar (22:15-22)
Inilah sebuah kisah dimana para ahli Taurat dan orang Farisi merencanakan sebuah jebakan untuk bisa beroleh izin hukuman mati kepada Yesus. Pendapat Yesus tentang kebijakan kaisar diminta oleh mereka. Hal itu ditanggapi Yesus dengan bersabda : “Berikanlah kepada kaisar, apa yang wajib kamu berikan dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”.



Ø  Pertanyaan Orang Saduki Tentang Kebangkitan (22:23-33)
Orang Saduki yang tidak mengakui tentang adanya kebangkitan, dalam bagian ini meminta pendapat Yesus tentang hal itu. Kewajiban untuk menikahi isteri saudara yang telah meninggal menjadi landasan pertanyaan mereka tentang siapakah nanti yang akan menjadi suami dari isteri saudara yang dinikahi itu jika kebangkitan ada ? hal ini dijawab Yesus dengan bersabda bahwa dalam kebangkitan tak ada yang kawin dan dikawinkan, melainkan hidup seperti malaikat di Surga. Lagi pula Allah adalah Allah orang yang hidup dan bukan Allah orang mati.

Ø  Hukum Yang Terutama (22:34-40)
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.

Ø  Hubungan Antara Yesus Dan Daud (22:41-46)
Dalam bagian ini, penginjil Matius menjelaskan hubungan Yesus dan Daud. Sebuah pertanyaan yang tak mampu dijawab sampai sekarang. Inti pertanyaan yang dimaksud, adalah jika Yesus adalah Putera Daud, bagaimana mungkin Daud menyebut Yesus sebagai tuannya ?

Ø  Yesus Mengecam Ahli-Ahli Taurat Dan Orang Farisi (23:1-36)
Bagian ini mencakup keseluruhan bagian pasal 23. Isi bagian ini berbicara tentang kecaman Yesus terhadap para ahli Taurat dan orang Farisi. Kecaman tersebut dikarenakan sikap orang Farisi dan ahli Taurat yang tidak mampu menghayati dan menghidupi apa yang mereka ajarkan.

Ø  Bait Allah Akan Diruntuhkan (24:1-2)
Ini adalah “bocoran” tentang masa depan yang disampaikan Yesus tentang apa yang akan terjadi pada Bait Allah di masa depan, dimana Bait Allah akan dihancurkan sampai taka da satu pun batu yang akan tersusun di atas batu lainnya.

Ø  Permulaan Penderitaan (24:3-14)
Selain mengenai Bait Allah, Yesus juga memberitahukan kepada para muridNya perihal apa yang akan terjadi pada mereka sepeninggal Yesus. Penderitaan akan mewarnai hidup mereka, dimulai dari penyesatan atas nama Tuhan, penyiksaan, pembunuhan bahkan penolakan karena nama Yesus yang mereka wartakan.

Ø  Siksaan Yang Berat Dan Mesias-Mesias Palsu (24:15-28)
Bagian ini berkisah  tentang beratnya siksaan yang akan diterima oleh para murid, akibat siksaan dari para Mesias palsu. Siksaan yang sangat ngeri.

Ø  Kedatangan Anak Manusia. Perumpamaan Tentang Pohon Ara (24:29-36)
Dalam bagian ini digambarkan bagaimana kedatangan Anak Manusia kelak. Saat itu Anak Manusia akan datang dengan semua kemuliaanNya, untuk mengumpulkan semua orang pilihanNya dari segala penjuru bumi. Dan kapankah hal itu akan terjadi ? Yesus berkata bahwa waktunya sudah dekat. Untuk itu, percaya dan hayatilah sabda Allah, karena langit dan bumi akan berlalu tapi sabda Allah tak akan pernah berlalu.

Ø  Nasihat Supaya Berjaga-Jaga (24:37-44)
Dalam bagian ini, Yesus menekankan pentingnya sikap berjaga-jaga, karena tak seorang pun tahu dengan pasti kapan Anak Manusia akan datang.

Ø  Perumpamaan Tentang Hamba Yang Setia Dan Hamba Yang Jahat (24:45-51)
Dalam bagian ini Yesus menampilkan dua sosok hamba, dimana yang satunya adalah hamba yang setia dan yang satunya lagi tidak. Perumpamaan ini dimaksudkan untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan kebijaksanaan dalam menanggapi panggilan Allah. Dalam kesetiaan dan kebijaksanaan ada keselamatan. Demikian juga sebaliknya, dalam ketidaksetiaan ada kegelapan dan kertak gigi.

Ø  Gadis-Gadis Yang Bijaksana Dan Gadis-Gadis Yang Bodoh (25:1-13)
Dalam bagian ini Yesus menampilkan kerajaan Allah sebagai sebuah tempat dimana diadakan perjamuan nikah anak domba. Untuk itu, tak cukup hanya membawa pelita karena kita tak tahu kapan waktunya tiba, sehingga penting untuk menyediakan minyak agar kita senantiasa tinggal dalam terang hingga waktunya tiba.

Ø  Perumpamaan Tentang Talenta (25:14-30)
Kerajaan Surga juga bisa diumpamakan dengan tuan yang mempercayakan kepada para hambanya talenta untuk dikelola, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Mereka yang menerima secara tulus, bukan hanya menerima tapi juga bertanggung jawab atas pemberian yang diberikan. Kepada mereka yang setia dalam hal ini, dianugerahkan kebahagiaan. Sedangkan yang tidak setia, diberikan tempat dalam kegelapan dimana dalamnya ada ratap dan kertak gigi.

Ø  Penghakiman Terakhir (25:31-46)
Bagian ini berbicara tentang apa yang akan terjadi pada saat kedatangan Anak Manusia. Ia akan datang dalam kemuliaanNya dengan diiringi oleh para malaikatNya. Saat itu Ia akan memisahkan domba dari kambing dan memberi mereka ganjaran atas segala perbuatan selama hidup. Dasar pertimbangan dari pemisahan itu, adalah keterbukaan hati pada mereka yang kecil dan miskin serta terkucilkan.

Ø  Pemberitahuan Kempat Tentang Penderitaan Yesus – Rencana Untuk Membunuh Yesus (26:1-5)
Ini adalah pemberitahuan terakhir perihal apa yang tak lama lagi akan terjadi pada Yesus. “Dalam dua hari lagi akan dirayakan paskah, makan Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan”. Namun para Imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi merencanakan sebaliknya, yaitu menunggu hingga perayaan paskah selesai agar tidak menimbulkan keributan di antara rakyat.

Ø  Yesus Diurapi (26:6-13)
Dalam bagian ini dikisahkan peristiwa dimana Yesus diurapi di rumah Simon si kusta; di Betania oleh seorang peremuan yang membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal, sementara Yesus sedang duduk makan. Tanggapan sinis para murid yang melihat hal itu, lantas ditanggapi Yesus dengan mengajak mereka untuk tidak menyusahkan wanita itu karena apa yang wanita itu lakukan merupakan persiapan untuk penguburan Yesus.

Ø  Yudas Mengkhianati Yesus (26:14-16)
Inilah detik-detik terakhir menjelang sengsara Yesus. Dalam bagian ini digambarkan pengkhianatan salah seorang murid Yesus bernama Yudas Iskariot. Ia menjual Yesus kepada para Imam kepala dan tua-tua Yahudi, seharga tiga puluh keeping perak.

Ø  Yesus Makan Paskah Dengan Murid-Muridnya (26:17-25)
Pada hari pertama dari hari raya roti tak beragi, Yesus memerintahkan kepada para muridNya untuk mempersiapkan perjamuan malam terakhir. Para murid pun melakukan seperti yang diperintahkan Yesus dan pada malam harinya mereka duduk makan bersama.

Ø  Penetapan Perjamuan Malam (26:26-29)
Pada saat Yesus duduk makan bersama dengan para muridNya, Ia memberikan roti dan anggur kepada para muridNya sebagai lambing dari Tubuh dan DarahNya sendiri. Selain itu Yesus memerintahkan kepada para murid untuk senantiasa melakukan perjamuan ini sebagai kenangan akan Yesus.

Ø  Perus Menyangkal Yesus (26:30-35)
Dalam bagian ini Yesus menguatkan hati para murid yang tergoncang karena tak lama lagi Yesus akan ditangkap. Petrus pada saat itu mencoba untuk menjauhkan Yesus dari semua yang akan terjadi, bahkan ia yakin imannya tetap akan menjadi kuat. Dalam menanggapi hal itu, Yesus memberitahukan kepada Petrus bahwa ia akan menyangkali Yesus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok. Bagian ini ditutup dengan kata-kata Petrus : “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku tak akan menyangkal Engkau”.

Ø  Di Taman Getsemani (26:36-46)
Dalam bagian ini, penginjil Matius menampilkan beberapa hal terkait saat akhir menjelang penangkapan Yesus. Matius menampilkan kepasrahan total Yesus kepada kehendak Bapa, kendati dalam diriNya bergejolak rasa takut yang besar; sampai-sampai peluhNya berubah menjadi darah. Hal kedua yang ditampilkan Matius, adalah Yesus mendapati para muridNya tidur dan tidak berjaga. Oleh karena itu, Ia meminta mereka untuk bangun, berdoa dan berjaga-jaga selalu karena roh memang kuat tapi daging lemah.

Ø  Yesus Ditangkap (26:47-56)
Bagian ini mengisahkan peristiwa penangkapan Yesus oleh pesuruh Imam-Imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Yesus dikenali oleh mereka lewat ciuman Yudas. Dalam perisitwa itu, salah seorang dari murid Yesus; Petrus menghunuskan pedangnya dan memotong telinga hamba Imam kepala. Kejadian ini membuat Yesus meminta Petrus untuk menyarungkan pedangNya. Ia juga menyembuhkan teling dari hamba Imam kepala. Dengan begitu, Yesus ingin mereka menyadari supaya semua ini harus terjadi supaya genaplah firman Allah yang diserukan oleh para nabi.

Ø  Yesus Di Hadapan Mahkamah Agama (26:57-68)
Dalam bagian ini dikisahkan Yesus yang disidang dalam Mahkamah Agama oleh Imam Besar, para ahli Taurat dan tua-tua. Kepada Yesus mereka menampilkan banyak saksi dusta. Dalam sidang tersebut Yesus dijatuhi hukuman mati karena menghujat Allah. Mereka juga meludahi dan memukul Yesus.

Ø  Petrus Menyangkal Yesus (26:69-75)
Dalam bagian ini, penginjil Matius menampilkan terpenuhinya sabda Yesus dimana Petrus akan menyangkali Yesus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok. Kokokkan ayamlah yang menyadarkan Petrus akan apa yang telah ia perbuat. Hal ini menimbulkan kesedihan mendalam pada diri Petrus. Ia keluar dari tempat dimana Yesus disekap dan menangis dengan sedihnya.

Ø  Yesus Diserahkan Kepada Pilatus. Kematian Yudas (27:1-10)
Dalam bagian ini, ditampilkan tiga hal. Pertama, keputusan para Imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi untuk membunuh Yesus. Kedua, mereka membawa Yesus kepada Pilatus, wali negeri itu. Ketiga, penyesalan Yudas atas apa yang telah ia perbuat kepada Yesus. Ia mengembalikan uang yang ia terima dan menggantung diri. Uang tersebut mereka gunakan untuk membeli tanah tempat Yudas digantung dan menjadikannya lahan pekuburan bagi orang asing.

Ø  Yesus di Hadapan Pilatus (27:11-26)
Bagian ini menggambarkan kondisi pertemuan Yesus dan Pilatus. Lewat percakapan dengan Pilatus, Yesus tak menemukan satu pun alasan untuk menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus. Namun atas hasutan dari para Imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, juga ketakutannya kepada orang banyak, ia lantas menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus dan ia melepas tangannya dari putusan dan dampak putusan yang ia buat, karena semua itu ditanggung oleh rakyat Israel. Untuk itu Barabas dibebaskan dan Yesus disesah dan disalibkan.

Ø  Yesus Diolok-Olokkan (27:27-31)
Setelah disesah, Yesus dibawa oleh para serdadu ke gedung pengadilan. Disana pakaian Yesus ditanggalkan dan menggantikannya dengan jubah ungu. Yesus pun diolok-olok oleh mereka, memukulnya bahkan meludahi Yesus. Setelah itu, pakaian Yesus dipakaikan kembali dan Yesus dibawa untuk disalibkan.

Ø  Yesus Disalibkan (27:32-44)
Kisah ini diawali dengan gambaran perjalanan Yesus menuju Golgota (tempat tengkorak). Dalam perjalanan, seorang yang bernama Simon dipaksa untuk memikul salib Yesus. Sesampainya Yesus di Golgota, Yesus pun disalibkan. Tak hanya itu, Yesus juga diberi anggur bercampur empedu. Pakaiannya pun dibagikan dengan membuang undi. Di atas kepalaNya mereka memasang tulisan : “Inilah Yesus, Raja Orang Yahudi”. Yesus juga dihujat dan ditantang untuk turun dari salib dan menyelamatkan diriNya sendiri.

Ø  Yesus Mati (27:45-56)
Dalam bagian ini digambarkan situasi terakhir sebelum Yesus meninggal. Saat itu jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. “Eli, Eli, lama sabakhtani ?” adalah kalimat terakhir yang diserukan Yesus sebelum Ia menyerahkan nyawaNya kepada Bapa. Setelah Yesus menghembuskan nafasNya yang terakhir, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas gempa bumi. Gempa bumi pun terjadi, bukit-bukit batu terbelah dua, kubur-kubur terbuka dan orang-orang kudus yang telah meninggal bangkit kembali. Kepala pasukan dan para prajurit yang melihat hal ini lantas berkata : “Sungguh ,Ia ini adalah Anak Allah”. Di dekat salib Yesus juga ada Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf dan ibu dari anak-anak Zebedeus.

Ø  Yesus Dikuburkan (27:57-61)
Menjelang malam, datanglah Yusuf dari Arimatea; seorang kaya yang telah menjadi murid Yesus menghadap Pilatus guna meminta mayat Yesus. Pilatus pun mengizinkan. Mayat Yesus lantas dikafani dengan kain lenan dan dibaringkan dalam kuburnya yang baru digali dalam sebuah bukit batu. Sesudah itu batu kubur digulingkan dan ia pergi. Sementara itu Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal duduk di depan kubur Yesus.

Ø  Kubur Yesus Dijaga (27:62-66)
Esok hari setelah Yesus dikuburkan, para Imam kepala dan orang Farisi menghdap Pilatus dan menyampaikan kekhawatiran mereka tentang akan bangkitnya Yesus pada hari ketiga setelah dimakamkan. Oleh karena itu, Pilatus memberikan kepada mereka beberapa orang serdadu untuk menjaga kubur Yesus dan memeteraikannya.

Ø  Kebangkitan Yesus (28:1-10)
Bagian ini menggambarkan peristiwa kebangkitan Yesus yang terjadi pada saat fajar hendak menyingsing di hari pertama minggu itu. Saat itu terjadi gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat turun dari Surga. Batu penutup kubur digulingkannya dan ia pun duduk di atasnya. Wajah malaikat itu bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagai salju. Melihat hal itu, timbul kegentaran dalam diri para serdadu dan wajah mereka pucat seperti orang mati. Malaikat itu berkata kepada para murid yang menjaga kubur bahwa Yesus sudah tak ada disana, Yesus telah bangkit.

Ø  Dusta Mahkamah Agama (28:11-15)
Peristiwa kebangkitan Yesus disampaikan oleh para serdadu kepada para Imam kepala. Hal itu ditanggapi dengan menyuap mulut para serdadu dengan sejumlah uang. Kisah kebangkitan pun mereka ubah dengan menyuruh para serdadu untuk menceritakan bahwa jenazah Yesus dicuri oleh para muridNya. Dan itulah yang dipercaya dalam kalangan Yahudi hingga sekarang.

Ø  Perintah Untuk Memberitakan Injil (28:16-20)
Setelah itu, kesebelas murid berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan oleh Yesus kepada mereka. Saat melihat Yesus, muncul keraguan dalam diri beberapa murid. Yesus lantas meyakinkan mereka bahwa itulah Dia dengan mendekati mereka. Bagian ini ditutup dengan perintah Yesus dan pemberian kuasa kepada para murid untuk mewartaka sabda Allah, membaptis orang dalam namaya dan mengajar kepada semua orang segala hal yang telah diajarka oleh Yesus. Penyertaan Yesus senantiasa menyertai mereka hingga akhir zaman.

No comments:

Post a Comment